Kalaupun ada bantuan, itu kebanyakan berhenti di taraf "menyarankan". Yang berkelebihan berleha-leha, yang berkekurangan semakin menderita. Tak ada tindakan nyata. Apa boleh buat, saat kenyataan ini tampil, rasa terkejut itu akan terasa menyakitkan.
Sementara itu, mereka yang membangun kedekatan personal secara alami, tanpa ada gembar-gembor apapun, justru akan membantu tanpa basa-basi. Yang berkelebihan tetap aman, yang berkekurangan bisa sedikit bernafas di tengah himpitan situasi sulit.
Saat kenyataan ini tampil, rasa terkejut itu terasa melegakan dan menguatkan hati. Di sini, kita akan sangat bersyukur, karena kalimat "You'll Never Walk Alone" benar-benar sesuatu yang nyata.
Kejujuran kadang menjadi satu warna terlupakan dari sebuah masa sulit. Ia kalah sorot dengan keprihatinan dan keadaan, hanya karena menampilkan realita secara jujur, sekalipun rasanya menyakitkan. Tapi, jika kita mau menyadari dan belajar darinya, ia akan membantu kita untuk melihat semuanya secara utuh, sebelum melangkah lebih jauh.
Masa sulit akibat pandemi Corona memang membuat semua tak lagi sama. Tapi, sisi jujur yang ditampilkannya, menjadi satu modal persiapan berharga, terutama saat situasi kembali kondusif. Bagaimanapun, pandemi Corona hanya satu masa yang pasti akan berakhir.