Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Poin Beruntung Si Merah

5 Februari 2019   06:30 Diperbarui: 5 Februari 2019   07:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hasil imbang beruntun dengan skor identik 1-1. Itulah performa Liverpool dalam dua laga terakhir di ajang Liga Inggris. Setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 melawan Leicester City di Anfield, Mohamed Salah dkk kembali meraih hasil serupa, saat bermain di kandang West Ham United, Selasa, (5/2, dinihari WIB).

Hasil ini didapat, setelah gol Sadio Mane mampu dibalas oleh Michail Antonio. Uniknya, situasi serupa juga terjadi di laga melawan Leicester City, dimana Liverpool mampu unggul lebih dulu lewat gol Sadio Mane, sebelum akhirnya disamakan oleh gol Harry Maguire.

Alhasil, Liverpool hanya mampu membawa pulang satu poin dari kandang West Ham. Situasi ini jelas kurang bagus, karena jarak poin mereka (posisi 1, nilai 62), dengan Manchester City (posisi 2, nilai 59) mulai menipis. Bahkan, City berpeluang naik ke puncak klasemen sementara Liga Inggris, berkat keunggulan selisih gol, jika mampu menang di kandang Everton, Kamis, (7/2, dinihari WIB) mendatang.

Tapi, jika melihat jalannya pertandingan, raihan satu poin di kandang The Hammers adalah satu poin yang beruntung bisa dibawa pulang Liverpool. Karena, laga ini memang berjalan alot dari awal sampai akhir. Bahkan, Liverpool beruntung, karena gol Sadio Mane disahkan wasit, meski sebenarnya berbau offside. Andai gol itu dianulir, hasilnya pasti akan berbeda.

Dari segi taktik, rancangan strategi pelatih Manuel Pellegrini di kubu West Ham mampu meredam agresivitas trio Firmino-Mane-Salah milik Liverpool, dan formula taktik pelatih Jurgen Klopp, yang memasukkan Xherdan Shaqiri dan Divock Origi di babak kedua. Apa boleh buat, meski Liverpool mencatat 74% penguasaan bola dan membuat total 11 tembakan, catatan statistik ini menjadi mubazir, karena West Ham justru mampu bermain efektif, dengan mampu membuat total 13 tembakan.

Meski tak kalah, dua hasil imbang ini menjadi lampu kuning buat Liverpool, karena taktik mereka kini mulai terbaca. Situasi makin runyam, karena lini belakang Liverpool masih bermasalah, akibat masih belum pulihnya Joe Gomez dan Trent Alexander-Arnold dari cedera.


Gawatnya, di sisa bulan Februari ini, Liverpool akan menghadapi dua lawan kuat, yakni Bayern Munich, di leg pertama babak perdelapanfinal Liga Champions, dan bertandang ke kandang Manchester United (MU) di ajang Liga Inggris. Dua partai ini bisa menjadi krusial, karena akan menentukan bagaimana kelanjutan kiprah mereka di Eropa dan di liga domestik musim ini.

Baik Bayern Munich maupun MU jelas bukan lawan enteng. Saat menghadapi Bayern, Liverpool tak akan diperkuat Virgil Van Dijk yang terkena suspensi. Sementara itu, MU kini menjadi tim yang sama sekali berbeda dibanding sebelumnya. Karena, mereka kini bermain lebih agresif, dan mampu menampilkan performa lebih baik di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer.

Praktis, setelah meraih hasil imbang di kandang West Ham, tekanan yang didapat Liverpool untuk meraih hasil positif akan semakin kuat. Apalagi, saingan terberat mereka di liga saat ini yakni Manchester City konsisten dalam menampilkan "sepak bola perfeksionis" yang jadi ciri khas Pep Guardiola.

Jika mampu menangani tekanan yang ada saat ini, maka harapan Liverpool dan Kopites untuk mengakhiri paceklik gelar akan terbuka. Jika tidak, maka musim ini akan menjadi musim puasa gelar berikutnya buat Liverpool.

Jadi, pilih yang mana, Reds?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun