Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Momentum Hari Kesaktian Pancasila, Ini Pelajaran yang Harus Di Ambil

2 Oktober 2025   12:27 Diperbarui: 2 Oktober 2025   12:27 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahlawan Revolusi, Hari Kesaktian Pancasila | Sumber Gambar | RRI

DENGAN Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025. Menjadikan momentum penting untuk setiap warga mempertahankan negaranya dengan jiwa dan raganya. Mempertahankan negara dapat di lakukan dengan banyak cara. Sebagai warga negara yang baik, selalu mengambil momentum-momentum dalam hidupnya menjadi lebih penting dan berguna untuk orang lain.

  • Bersikap Jujur : Bersikap jujur pada diri sendiri, tidak berbohong sehingga dengan menciptakan satu kebohongan akan melahirkan kebohongan yang lain untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
  • Mawas Diri : Sadar diri dengan tindakan yang sedang diambil, tidak gegabah terhadap sesama 
  • Tidak main hakim sendiri : Akhir-akhir ini berkembang fenomena main hakim sendiri di tengah-tengah masyarakat, seolah-olah yang bertidak adalah seorang hakim seperti menjarah, menghancurkan fasilitas umum, merusak peralatan kantor. Seakan setelah di hancurkan barang tersebut sudah selesai permasalahannya, tentu tidak sama sekali. 

Pancasila di perjuangkan dengan harga yang sangat mahal di masa kemerdekaan oleh segenap bangsa Indonesia, semangat kegotongroyongan sangat kental terkandung di dalamnya. Toh hari ini menginginkan yang terkandung di dalamnya terdegradasi secara brutal. Tentu hal itu sangat tidak di harapkan oleh para pejuang dahalu dan tidak sesuai dengan norma-norma pancasila.

Oleh karenanya, marilah tetap berdiri tegak memperjuangkan sesuatu hal dengan baik. Di mulai dengan baik maka akhiri dengan baik pula. Tidak memikirkan nikmat sementara, namun melupakan azasnya perjuangan yang begitu pelik dan sangat pahit memperjuangkan bangsa agar berdiri kokoh sampai hari ini.

Ketika terdapat kesalahan pada tokoh-tokoh tententu, tidak mengeksekusi fasilitas umum yang di bangun dengan dana pajak masyarakat. Menyokong kekebenaran agar muncul di hadapan untuk menjadi pedoman setiap warga negara, agar negara indonesia bertahan untuk anak cucu kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun