.... Setelah beberapa waktu aku di Ciamis, keramah tamahan orang sunda sudah terpatri di hatiku. Pernah di sebuah pagi aku ikut berbelanja ke pasar untuk membeli sayuran yang akan dimasak sebagai lauk saat siang hari.Â
Saat itu aku naik becak dayung dari pusat perbelanjaan untuk pulang, becak tersebut dipanggil oleh Wahid anak bungsu kesayangan bapak Trisna. Kami menyusuri jalan nasional lumayan jauh, hingga ada tanjakan jembatan tinggi terpaksa tukang becak mendorong dari belakang dengan segera, dalam hatiku berguman '' sayang juga simamang ini rela menolak becak tersebut hingga akhir unjung jembatan.Â
Sesampainya dirumah simamang hanya meminta ongkos 3000 rupiah, aku tidak tega hingga aku berikan 10000 rupiah kepadanya aku tak kuasa berikan semurah itu.Â
Itulah gambaran kerja disana, mereka harus benar benar gigih dalam mencari uang. Walau harga segitunya bagi mereka tidak apa apa.Â
Berbanding jauh dengan tempatku, disana becak saja jauh hanya puluh meter saja sudah sepuluh ribuan, tidak lagi kalau harga malam tentu berbeda.Â
=======================
Keesokan harinya kami mencoba berwisata ke Kabupaten tetangga, namanya pangandaran. Pangandaran yang ada di lagunya Doel Sumbang..... Teringat juga aku tentang lagu tersebut yang kudengsr diwaktu masih Sekolah Dasar.Â
Hal yang tak menguntungkan terjadi, aku tersangkut razia dalam perjalanan karena ketidaklengkapan surat - surat motor.Â
(Bersambung.........)Â