Sebagian besar sekolah dari PAUD hingga SMA/SMK sudah mulai hari pertama masuk sekolah minggu ini. Kegiatan pertama yang mereka lakukan di sekolah yang baru, dikenal dengan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.Â
Kegiatan memperkenalkan lingkungan sekolah kepada para murid baru itu berlangsung selama hampir sepekan.  Penulis menggunakan terminologi  'murid baru' karena Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI pada tahun ajaran baru 2025/2026 menggunakan SPMB yaitu Sistem Penerimaan Murid Baru. Sudahlah itu tak terlalu urgen untuk dipersoalkan. Tokh murid dan siswa sama-sama merujuk kepada peserta didik.
Dalam MPLS, pihak sekolah memperkenalkan para murid baru kepada lingkungan sekolah baik secara fisik maupun non fisik, seperti para guru, staf kependidikan, fasilitas, program dan aturan sekolah.
Ada pun tujuan yang ingin dicapai melalui MPLS ini adalah untuk membantu para murid beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, supaya mereka tidak merasa asing berada di lingkungan sekolah yang baru. Dengan itu dapat menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar yang efektif di lingkungan sekolah yang baru itu.
Civitas Sekolah
Civitas sekolah atau civitas akademika adalah keseluruhan warga sekolah yang terdiri dari murid, guru, staf, kepala sekolah dan komite sekolah yang merupakan perwakilan orang tua murid.
Kelima komponen sekolah ini semuanya memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing dalam lingkup pendidikan dan berkontribusi dalam menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif dan berkualitas.
Seluruh civitas sekolah merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, baik oleh sekolah melalui visi dan misi sekolah, maupun oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Komitmen Civitas Sekolah
Menurut para ahli pendidikan, komitmen civitas sekolah itu amat penting. Sebab komitmen civitas sekolah itu mencakup kesepakatan bersama seluruh warga sekolah yaitu murid, guru, staf, dan orang tua murid untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan yang tentu saja dengan cara  menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing secara sungguh-sungguh dan konsisten.
Di dalam komitmen civitas sekolah tercakup keterikatan emosional dan dedikasi individu (guru, siswa, kepala sekolah) terhadap tujuan, nilai, dan aturan sekolah, yang tercermin dalam perilaku dan tindakan mereka.
Menurut laporan penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (2024), komitmen civitas sekolah itu penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan motivasi belajar, dan mencapai tujuan pendidikan yang telah disepakati bersama.