Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memaknai Hidup Bertetangga dan Praktik Baik Didalamnya

29 Oktober 2022   16:36 Diperbarui: 5 November 2022   12:32 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama tetangga dalam doa bersama (Dokumentasi pribadi)

Tetangga lebih dari saudara kandung

Kata orang, tetangga adalah orang tua terdekat kita. Dalam segala urusan yang menyangkut hidup, sehat atau sakit, suka atau duka, yang paling pertama membantu kita adalah tetangga. 

Sebelum keluarga kita seperti kakak, adik atau saudara kandung menjenguk atau membantu, justru tetangga sudah lebih dahulu. Karena itu orang diminta untuk selalu berbuat baik dengan tetangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan tetangga adalah (1) orang yang rumahnya berdekatan atau sebelah-menyebelah; (2) orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) berdekatan. Sedangkan bertetangga berarti menjadi tetangga atau mempunyai tetangga. Misalnya 'sekarang ia bertetangga dengan saya'.

Marilyn Lacey, seorang Biarawati dan Penulis pernah mengatakan pertemuan dan perjumpaan itu bisa saja terjadi melalui peristiwa yang luar biasa dan menakjubkan serta melalui tokoh-tokoh yang luar biasa. Tetapi, tidak sedikit pula yang terjadi dalam peristiwa sederhana dan melalui orang-orang sederhana.

Hidup bertetangga tidak pernah direncanakan. Orang tidak bisa memilih-milih mana yang jadi tetangga, mana yang tidak. Semua orang yang berdekatan, itu adalah tetangga.

Bertetangga tidak selamanya beranggotakan orang-orang atau keluarga-keluarga hebat, tetapi dari kehidupan bertetangga yang baik dapat menghasilkan tindakan-tindakan hebat dan luar biasa.

Bertetangga dalam suka dan duka (Dokumentasi pribadi)
Bertetangga dalam suka dan duka (Dokumentasi pribadi)

Pengalamanku bersama tetangga

Tahun 1997 saya membeli sebidang tanah pekarangan milik seorang tuan tanah di Batu Merah, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, persis di batas kota Atambua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun