Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kehilangan Hewan Piaraan: Betapa Sakitnya Hati

11 November 2021   20:49 Diperbarui: 11 November 2021   21:17 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Beberapa waktu lalu, kami kehilangan hewan peliharaan yang sangat kami sayangi. Seekor ayam jantan yang manis bulunya dan suara kokoknya yang khas. Ayam jantan itu kebetulan adalah pemberian tetangga sebagai hadiah untuk anak bungsu kami. Lalu ayam itu diberi nama oleh anak bungsu dengan sebutan 'si Jago'. Biasanya pagi-pagi si Jago dikeluarkan dari kandangnya. Diberi makan dan minum, lalu dilepas. Kami pun semua pergi ke tempat kerja.

Biasanya kalau pulang kerja, si jago sudah menunggu di pintu. Tapi kali ini tidak seperti biasanya. Si Jago tidak ada di tempat. Si bungsu mulai cemas. Ia mencari ke mana-mana. Bahkan pergi menanyakan kepada tetangga yang memberinya ayam itu. Tapi tidak menemukannya di sana. Ia pun menangis sesunggukkan. Ia memanggil teman-temannya untuk bantu mencari. Namun tidak ditemukan si Jago, ayam kesayangannya. 

Kehilangan si Jago menyebabkan seluruh isi rumah juga tak 'nyaman' karena saling menuduh dan mempersalahkan. Dan yang paling sakit hati adalah si bungsu yang sangat dekat dengan si Jago. Kehilangan itu terus membekas di dalam hatinya.

Dari pengalaman kehilangan ayam kesayangan ini, lalu beberapa tindakan kami lakukan berupa tips-tips agar tidak terjadi lagi kehilangan hewan peliharaan pada waktu-waktu yang akan datang.

1.   Seperti Santo Fransiskus Asisi yang selalu menganggap binatang dan alam ciptaan sebagai "Sahabat"nya. Hanya dengan bersikap demikian, kita makin dekat dengan ciptaan Tuhan lainnya. Kedekatan juga bisa menghindarkan kehilangan. Kehilangan hewan piaraan, bisa juga menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bagi kita, apakah kita sungguh merasa bersahabat dengannya. Bukan sekedar sebagai milik tetapi sebagaimana diajarkan Santo Fransiskus Asisi agar lebih dari itu, "Sahabat sejati".

2.   Perlakuan khusus dan khas. Hewan peliharaan, meskipun ia adalah binatang, tetapi memiliki instink untuk dicintai. Perhatian yang khusus kepadanya membangkitkan rasa cinta. Seperti kepada sesama manusia, kepada hewan piaraan hendaknya kita berlaku yang sama. Sekali kita sakiti, ia tidak mau mendekat lagi. Hewan itu sama dengan manusia, ia butuh nelaian dan kasih sayang. Kalau dia dimandiin dan di'suapi' akan semakin jinak dan dekat dengan kita.

3.   Pemberian makan dan minum yang tepat waktu dan tepat jumlah. Dengan kehilangan si Jago, kami mulai saling mempersalahkan satu dengan yang lain. Sebab selama ini, hanya mengharapkan satu orang yang memberinya makan atau memperhatikannya. Sehingga bila yang satu orang berhalangan atau tidak ada di tempat, kadang-kadang si Jago tidak diperhatikan. 

4.   Kandang atau sangkarnya harus selalu dalam keadaan bersih. Memelihara ternak khususnya ayam membutuhkan perhatian yang serius. Kebersihan kandang/sangkar selalu harus terjamin. Perlu dispoit atau disemprot dengan obat.

5.   Jauhkan dari gangguan predator lainnya. Misalnya kalau ayam, hindarkan atau jauhkan dari kucing dan anjing. Kedua binatang ini yang selalu menjadi musuhnya. Bisa terjadi si jago itu hilang selain karena pencuri juga karena menghindar dari kejaran kucing atau anjing. 

Demikianlah beberapa hal yang bisa jadi tips untuk tidak lagi kehilangan hewan peliharaan supaya tidak menyebabkan sakit hati. ***

Atambua, 11 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun