Mohon tunggu...
Yopi Ilhamsyah
Yopi Ilhamsyah Mohon Tunggu... Dosen - Herinnering

Herinnering

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Perang: Taktik Lelembut bikin Kembut (2)

12 Juni 2020   12:01 Diperbarui: 12 Juni 2020   12:06 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun, di sebelah utara banyak pejuang Aceh yang mencoba masuk dengan mendobrak pintu benteng. Komandan memerintahkan untuk mempertahankan dan menghadang mereka di sana, akibatnya banyak jatuh korban di kedua belah pihak. Pejuang Aceh terus merangsek masuk, mencoba mengambil brajak (saya belum mengetahui arti brajak) di depan pintu benteng namun masih gagal.

Tidak lama kemudian, pejuang Aceh mundur. Kira-kira jam 05 pagi, terdengar bunyi terompet kompeni, pertanda datang pertolongan. Kedatangan mereka disambut sorak sorai dari para tentara di dalam benteng. 

Ketika pintu benteng dibuka guna menyambut kedatangan bala bantuan, para tentara mendapati jasad pria berpakaian putih. Tangannya masih menggenggam klewang sementara tangan satunya lagi memegang brajak, kepalanya disender di pinggir brajak, matanya melihat ke pintu sementara dadanya berlumuran darah terkena tembak.

Sersan pemberani yang mendatangi rumah orang Aceh memperoleh bintang Tanjung. Sebelumnya ia telah beberapa kali mendapat tanda jasa. Dalam pertempuran memperebutkan sebuah benteng di Aceh, sersan ini tewas. Di kalangan militer Belanda, nama dan keberanian sersan ini tidak dilupakan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun