Mohon tunggu...
Yonathan Lu Walukati
Yonathan Lu Walukati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemalas yang kadang suka menulis

Panggil saja Jo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

DBD dan Politik DBD

7 Maret 2019   10:50 Diperbarui: 7 Maret 2019   11:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak cukup dengan hanya "biasakan hidup sehat dan 3M" yang katanya demikian. Luar biasa artinya di segala lini/ menyeluruh, secepat-cepatnya dan setepat-tepatnya. 

3M adalah salah satu saja dari sekian dimensi penanganan menyeluruh. Meski demikian, apa yang disampaikan tentang 3M itu bukanlah suatu kesalahan, sebab 3M merupakan langkah PENCEGAHAN.

Dari data yang dihimpun dari Pos_Kupang, hingga 5 Maret 2019, ada sekitar 585 kasus pasien DBD dan 15 Kasus DBD  yang telah meninggal. Sungguh sangat miris bukan? Jelas bahwa kita tidak lagi hanya berbicara tentang PENCEGAHAN tetapi juga harus bicara tentang PENANGGULANGAN daripada KLB itu sendiri. 👇

Berikut tayangan berita terkait tentang DBD di Kabupaten Sumba Timur yang sangat memprihatinkan:

Hidup bersih dan 3M itu sudah benar sebagai langkah pencegahan & wajib dilaksanakan oleh setiap masyarakat. Tetapi, TIDAK SEMUA MASYARAKAT MENGERTI, MEMAHAMI & SADAR BAHWA HIDUP SEHAT ITU PENTING. 

Perlu adanya PENYULUHAN dari dinas terkait tentang tata caranya yang baik dan benar, program-program pemberantasan KLB, dan solusinya bagi masyarakat. 

Penangulangan KLB DBD tersebut meliputi : penyelidikan epidemiologis, penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina, pencegahan penyakit, pemusnahan penyebab penyakit, penanganan jenazah, penyuluhan kepada masyarakat dan upaya penanggulangan lainnya seperti Jumantik dan Fogging.

Sering Saya melihat yang diupload dan dibagikan dimedia sosial (FB) adalah Fogging, pertanyaannya: "Masih efektifkah FOGGING untuk membunuh nyamuk?" Disisi lain, musibah yang menimpa anak-anak kita sekarang, berpontensi bertambah. Dan rasanya belum akan berakhir.

Ah, nyatanya kita lebih senang membicarakan politik yang terus ramai dan panas. Kita lebih senang diajak berpolitik dalam keadaan duka (korban)  dan maraknya  kasus DBD. Kita lebih senang untuk mengabaikan persoalan yang sangat genting ini. 

Jangan sampai kita larut dalam politik DBD (Demen Berkata Dusta) hingga menggabaikan DBD (Demam Berdarah Dengue) yang sesungguhnya. Rasanya sudah terlalu lama dari hari ke hari  politik begitu sangat  berisik. Semua pada ribut, semua pada berebut kekuasaan. "Maklum.... Tahun politik" kata temanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun