Mohon tunggu...
Lam Syahrizal
Lam Syahrizal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN SGD Bandung

Tulisan dari seorang Gen Z yang memimpikan kesejahteraan dan keadilan di bumi ibu Pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Global dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Umat Manusia Melalui SDGs

12 Maret 2023   23:21 Diperbarui: 12 Maret 2023   23:27 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tidak setuju jika ada yang mengatakan bahwa kunci dari dunia adalah Pendidikan, dapat dipastikan kalau semua orang tidak menentang fakta tersebut. Dimana Pendidikan menjadi senjata yang paling ampuh untuk menjaga kestabilan ekonomi, politik, sosial, serta sektor-sektor lainnya. 

Dalam agama manapun Pendidikan pasti mempunyai tempat khusus, islam menempatkan ilmu pada bagian yang paling mulia dimana isi firman Allah SWT yang pertama kali turun kepada Rasulullah SAW berupa Qs. Al-alaq ayat 1-5 pendidikan menjadi pembahasan utama dari 5 ayat suci tersebut. Sebab dengan ilmu pengetahuan manusia akan mampu membuktikan kekuasaan dan kebesaran Tuhan serta dapat mengenal Tuhan yang menciptakannya.

Sejak lama para pemimpin dunia menaruh prioritas tinggi soal Pendidikan, kesadaran mereka atas pentingnya menjaga peningkatan kualitas dari generasi ke generasi selanjutnya membuat beberapa kebijakan muncul demi keberhasilan cita-cita besar tersebut. Hasilnya, pada 25 september 2015 kurang lebih 193 pemimpin negara dunia hadir di markas besar PBB (persatuan bangsa-bangsa) membahas dan mengesahkan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan pembangunan berskala global. 

Memiliki 17 tujuan dan 169 target dalam jangka waktu 15 tahun tercatat sejak 2016 hingga 2030 SDGs mengusung tema ''mengubah dunia kita: agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan'' menjadi program yang hingga hari ini terus diharapkan berdampak besar dalam segala sektor terutama pendidikan. Kegiatan demi kegiatan sudah begitu banyak dilakukan baik di Indonesia maupun dunia, SDGs menjadi angin segar dari problematika yang dihadapi dunia, kualitas Pendidikan yang tidak merata tentunya menjadi penghalang akan kemajuan sebuah bangsa. 

Sebenarnya SDGs sendiri adalah program lanjutan dari MDGs (Millennium Development Goals) yang dimulai pada tahun 2000 dan berakhir di 2010 silam. Segala sektor yang dibawa oleh SDGs (Sustainable Development Goals) termasuk Pendidikan memerlukan sinergi luar biasa antar pemerintah nasional dengan para pemimpin regional sebuah negara sebab aksi yang akan dilakukan pada wilayah sasaran atau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) haruslah dapat bertahan dan berkembang dalam jangka Panjang. Edukasi yang dilakukan pada wilayah tersebut diharapkan membawa perubahan signifikan terutama masalah Pendidikan yang hingga hari ini kebanyakan penduduk wilayah 3T masih memiliki pola pikir yang sempit perihal pentingnya melanjutkan sekolah ke berbagai jenjang.

Pendidikan yang berkualitas akan mampu membawa bangsa terus menapak maju dan berdampak secara global, Dr. Paripurna S,H. M,Hum. LL,M. (wakil rektor Universitas Gadjah Mada bidang kerja sama dan alumni) Ketika membuka seminar strategi dan tantangan penyimpangan pendidikan abad 21 pada 30 maret 2022 mengatakan bahwa "Kemampuan untuk mengelola sumber daya alam yang kita miliki bergantung juga kepada sumber daya manusia yang berkualitas. 

Maka, selayaknya kita terus mengembangkan pendidikan agar tidak hanya menghasilkan lulusan yang qualified di bidang akademik, tapi juga dalam nilai-nilai untuk menghasilkan manusia yang berintegritas tinggi," di acara yang sama juga Dekan Fakultas Pendidikan Monash University, Prof. John Loughran mengatakan "Pendidikan yang berkualitas diperoleh ketika kegiatan belajar dan mengajar saling berhubungan. Pengajaran harus memengaruhi pembelajaran, dan pembelajaran harus memengaruhi pengajaran. Dalam hal ini kita melihat bahwa mengajar lebih dari sekadar memberi tahu, dan belajar lebih dari sekadar mendengarkan," dengan memahami dua pernyataan diatas dapat kita kembangkan bahwa segala sektor akan maju jika Pendidikan di wilayah tersebut meningkat, Ketika SDM (sumber daya manusia) sudah berkualitas tentu sangat mudah mengelola segala kelebihan yang ada untuk lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia. Selain itu, SDM yang berkualitas berawal dari sistem Pendidikan yang hebat, tentu untuk mendapatkan sebuah sistem harus dilakukan riset yang membutuhkan waktu. Akan tetapi hari ini para pegiat Pendidikan mengemukakan bahwa untuk menghasilkan pelajar yang cakap hendaknya sistem belajar mengajar dilakukan se-kreatif mungkin dengan melibatkan pelajar untuk lebih aktif dan pro-aktif dalam mengembangkan skill pribadi masing-masing. 

Sebuah keniscayaan jika negara maju dewasa ini memiliki ilmuwan yang prestisius dalam bidangnya masing-masing, sebab kesadaran mereka akan pentingnya menjaga keberlanjutan generasi umat manusia membuat mereka fokus menatap kedepan menginvestasikan ilmu yang dimiliki dalam mendedikasikan diri kepada dunia.

Sustainable Development Goals atau SDGs didalam bidang Pendidikan bermaksud agar ter-implementasi-nya Pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara antara gender, wilayah, suku, bangsa dan keberagaman lainnya. Lalu, mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi setiap kalangan dan mempromosikan Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. 

Di lain sisi, program bidang Pendidikan yang terdapat didalam SDGs juga mengarah kepada perhatian dunia tentang kewajiban setiap anak untuk menyelesaikan Pendidikan primer dan sekunder mereka secara gratis, setara dan berkualitas tentunya dengan harapan agar memilliki hasil yang relevan serta efektif. Sebab Pendidikan tidak hanya berperan menciptakan para pemuda yang membawa perubahan (agent of change) saja, namun diharapkan bisa mencetak generasi agent of producer atau penggerak yang mampu membawa perubahan yang nyata. Hal ini sejalan dengan prinsip dari SDGs itu sendiri yaitu tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau "No-one Left Behind".

Berjalan sekitar 7 tahun sejak 2016 SDGs sudah menjadi garda terdepan penjaga stabilitas dan pemerataan Pendidikan dunia, walaupun tujuan SDGs bukan hanya berfokus pada sektor Pendidikan namun program global ini berperan banyak dan mampu berbuat lebih. Para pemuda diarahkan untuk melakukan pengabdian di wilayah 3T dengan berbekal ide-ide yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat setempat dengan tekad memajukan kualitas SDM lewat Pendidikan bermutu, lapangan kerja yang luas, akses Kesehatan yang mudah serta lingkungan yang normal. Berakhirnya SDGs yang didirikan oleh PBB pada tahun 2030 nanti diharapkan bisa membuat dunia menjadi lebih baik, namun melihat arus globalisasi dan teknologi tidak bisa kita pungkiri bahwa perbedaan pola hidup antar negara maupun wilayah di sebuah bangsa akan terus bergerak. Untuk itu seharusnya jika nanti program SDGs resmi berakhir dan selesai, para pemimpin bangsa hendaknya membuat program baru dengan maksud dan tujuan yang tidak jauh berbeda dari MDGs maupun SDGs. Karena, kedepannya daerah 3T akan terus ada di dunia walaupun tidak sama lagi dengan wilayah 3T yang kita pahami selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun