Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa yang Mba Titiek Cari di Kereta Ekonomi?

9 Juni 2016   20:48 Diperbarui: 10 Juni 2016   09:30 3671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: skalanews.com

Siti Hediati Harijadi melakukan perjalanan politik yang ciamik. Di tengah kerasnya isu politik menjelang reshuffle kabinet dan pilkada serentak 2017 yang tahapannya akan dimulai Juli mendatang, Putri keempat mantan Presiden Soeharto ini naik kereta api Prambanan Express dari Stasiun Maguwoharjo Yogyakarta ke Stasiun Balapan Solo. Prambanan Express merupakan kereta api ekonomi bertarif Rp 10 ribu per penumpang.

Mba Titiek, demikian sapaan akrab mantan istri Prabowo Subianto ini, mampir ke Solo untuk berziarah ke makam mendiang orang tuanya di Astana Giri Bangun Matesih Karanganyar. Kegiatan itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerja di Yogya dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI. Menurut Abdul Rahman, CEO CendanaNews, Mba Titiek naik kereta bersama dua staf, tanpa ada pengawalan khusus.

Sulit untuk mengatakan Mba Titiek tengah melakukan pencitraan politik. Sama sulitnya untuk meyakini apa yang dilakukan murni untuk menghindari jalanan Yogya-Solo yang memang terkenal padat kendaraan.

Melakukan ziarah ke makam orang tuanya adalah hal yang sangat manusiawi dan umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Terlebih memang ada momentumnya yakni bulan Syaaban, bulan baik menjelang Ramadan. Terlalu naif jika Mba Titiek mengeksploitasi kesakralan ziarah ke makam orang tuanya demi tujuan politik. Terlebih saat ini Mba Titiek tidak tengah terlibat dalam kontestasi politik apa pun.

Namun penilaian itu menjadi tidak sepenuhnya tepat karena perjalanan itu diabadikan secara khusus. Dalam pemberitaan detik.com ada beberapa hal yang sengaja ditonjolkan untuk mendapatkan feedback positif dari masyarakat. Pertama penekanan bahwa Mba Titiek sudah beberapa kali melakukan perjalanan dengan kereta api ekonomi. Kedua, ketika kembali ke Jogya naik kereta eksekutif, sejumlah penumpang mengajak Mba Titiek foto selfie.

Sulit membayangkan Mba Titiek sudah terbiasa naik kereta api ekonomi. Mengapa? Sebelum ini belum pernah ada pemberitaan Mba Titiek naik kereta api ekonomi yang ditulis oleh warga maupun jurnalis independen. Menjadi aneh ketika orang sekelas Mba Titiek, tidak dikenali oleh masyarakat dan menjadi ‘rebutan’ selfie ketika berada di tempat umum. JIka pun pernah dilakukan barangkali saat kampanye Pemilu 2014 lalu.

Penonjolan frasa Mba Titiek sudah beberapa kali naik kereta api (ekonomi) Yogya-Solo memiliki tujuan untuk membangun imej positif. Hal ini dipertegas dengan frasa para penumpang mengajak Mba Titiek foto selfie. Pesan yang ingin disampaikan sangat benderang yakni Mba Titiek dikenal dan dekat dengan kalangan masyarakat bawah.

Kalimat-kalimat dalam berita seperti “Keluarga Cendana tidak menggandrungi kemewahan”, “Titiek Soeharto sangat menikmati perjalanan meski dengan kereta ekonomi bertarif Rp 10.000” dan “…dia bisa berdialog lebih dekat dengan masyarakat” semakin mempertegas apa yang dilakukannya hanya pencitraan belaka.

Lalu apa yang sebenarnya Mba Titiek cari? Kontestasi paling dekat adalah pemilihan Wali Kota Yogyakarta. Mungkinkah Mba Titiek akan melakukan eksperimen politik dengan mengikuti kontestasi pilkada sebagai pemanasan menuju pentas nasional?

Mba Titiek memiliki modal melakukan hal itu setelah kakaknya, Siti Hardiyanti Rukmana (Mba Tutut) surut dari pentas politik. Pada Pemilu lalu, Mba Titiek memperoleh suara tertinggi di di antara caleg Partai Golkar di daerah pemilihan Yogyakarta yakni mencapai 80 ribu lebih. Perolehan suara Mba Titiek merupakan yang tertinggi, mengalahkan perolehan suara ketua DPD I Golkar DIY Gandung Pardiman. Kemenangan dengan perolehan suara tinggi tentu menambah kepercayaan diri dan keyakinan Mba Titiek, juga saudara-saudaranya, jika sosok Pak Harto masih memiliki karisma.

Benarkah itu yang Mba Titiek cari?

Salam @yb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun