Baca juga : Banyak Agenda Tersembunyi, Amandemen Kelima UUD Wajib Ditolak Â
Ketiga, menolak masuknya Partai Demokrat. Megawati terang-terangan menyebut partainya pernah ditawari kursi kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun menolak dan memilih menjadi oposisi. Megawati mencontohkan sikap tegasnya dengan memberi ancaman akan memecat kader yang mau menerima tawaran SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.
Kode itu jelas ditujukan kepada SBY- yang tidak diundang dalam kongres PDIP, agar siap menjadi oposisi seperti dirinya. Seperti diketahui, Partai Demokrat sempat diisukan merapat ke kubu Jokowi, terlebih setelah kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono ke Istana dan sempat berbicara empat mata dengan Jokowi.
Saat itu situasi politik memang masih panas dan Jokowi membutuhkan Demokrat untuk "memecah" lawan politik. Kini setelah Gerindra merapat, Jokowi tidak memiliki alasan kuat, setidaknya kepada Megawati, untuk memberikan kursi kepada Demokrat.
Keempat, Megawati memberi kode jika Puan Maharani adalah calon presiden di Pilpres 2024. Diawali dengan membeber jasa Puan ketika membendung manuver Prabowo yang memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, Megawati lantas menyentil pihak-pihak yang menolak kepemimpinan perempuan.
Megawati menyebut dirinya adalah presiden perempuan pertama di Indonesia. Karena sudah pernah ada, maka menurut Megawati sudah tidak relevan lagi mempersoalkan perempuan menjadi presiden.Â
Kode terkait hal ini juga ditujukan kepada Jokowi dan kader-kader PDIP agar ikut mengamankan dan mendukung langkah Puan menuju 2024. Megawati membungkus pesannya melalui ajakan untuk menjadi partai pelopor dengan menciptakan hattrick kemenangan di Pemilu dan Pilpres.
Kelima, mengingatkan kembali cita-cita Bung Karno untuk berdikari. Secara umum sepertinya Megawati menyindir kabinet Jokowi-JK yang mudah sekali membuat kebijakan impor manakala terjadi kekurangan pasokan di dalam negeri, terutama beras.
Tetapi jika dikaitkan dengan kengototan Nasdem mematok jatah menteri, bisa jadi Megawati tengah menyindir Surya Paloh karena selama ini Menteri Perdaganagn Enggartiasto Lukita yang tidak lain adalah kader Nasdem, cenderung pro impor beras dan hasil pertanian lainnya.
Salam @yb