Jika kemudian larangan tersebut dihapus sesuai putusan MK, bukan berarti sudah tidak ada penyalahgunaan kekuasaan terkait hal itu, tetapi lebih pada penghormatan terhadap kesetaraan hak konstitusional setiap warga bangsa. Â
Meski kita meyakini Jokowi dan Ma'ruf Amin tidak akan memanfaatkan pengaruh dan fasilitas negara untuk mendukung anaknya, tetapi sebagian masyarakat tetap belum bisa mempercayainya.Â
Kemenangannya akan dicurigai sebagai kemenangan orang tuanya, sementara jika kalah, orang tuanya juga ikut terdampak. Benar Jokowi dan mungkin juga Ma'ruf Amin sudah tidak maju di Pilpres 2024, tetapi kekalahan anaknya tetap akan menodai kegemilangan karir politiknya.
Kedua, Presiden Jokowi telah menjadi contoh bagaimana dirinya memisahkan kepentingan keluarga dengan urusan negara. Sikap Gibran dan juga Kaesang Pangarep yang memilih tetap berjualan  martabak dan pisang goreng, tidak masuk dalam lingkar kekuasaan atau bermain proyek, adalah nilai positif yang mestinya tetap dijaga.
Menunggu 5 tahun lagi, setelah orang tuanya tidak lagi berada di Istana, jauh akan lebih terhormat dibanding memaksakan diri untuk maju saat ini.Â
Salam @yb