Terlebih sudah mendapat sinyal positif dari Presiden Joko Widodo. Pada acara buka bersama Partai Golkar, Jokowi mengatakan wajar jika Golkar menginginkan kursi ketua MPR. Terlebih, dengan adanya Golkar di kursi ketua MPR, posisi Jokowi akan semakin kuat karena berarti seluruh kursi lembaga legislatif- minus DPD, dikuasai partai pendukung.
Kans memang paket yang diajukan Koalisi Indonesia Kerja memang lebih besar dibanding paket yang kemungkinan diajukan koalisi Indonesia Adil Makmur. Jika pun utuh, Koalisi Indonesia Adil Makmur yang memiliki 226 kursi yang terdiri dari Gerindra (78 kursi), Demokrat (54 kursi), PKS (50 kursi) dan PAN (44 kursi). Jumlah tersebut hanya sekitar 32% dari totak kursi MPR.
Benar, jika bisa menggandeng DPD, jumlah totalnya hanya 362 kursi atau lebih dari 50%. Persoalannya, sulit mendapat jaminan suara DPD akan utuh. Kedua, Koalisi Indonesia Adil Makmur juga sudah tidak solid, bahkan PAN dan Demokrat kemungkinan akan bergabung dengan koalisi pemerintah demi mendapat kursi di kabinet.
Meski belum juga dapat dipastikan, tetapi paket pimpinan MPR yang akan diajukan Koalisi Indonesia Kerja memiliki peluang lebih besar untuk menang. Karena PDIP sudah mendapat kursi ketua DPR, maka paket terbaik untuk MPR adalah dengan mengambil kader Golkar sebagai calon ketua, dan kader PDIP, PKB, Nasdem, PPP, Demokrat, PAN dan perwakilan DPD sebagai calon wakil ketua.
Salam @yb