Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengenal 5 Kelompok Calon Pemilih Prabowo - Sandiaga Uno

19 November 2018   09:49 Diperbarui: 19 November 2018   18:27 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Nomor Urut 02 Prabowo - Sandiaga. Foto: KOMPAS.com/Maulana Mahardhika

Pemilihan Presiden dan Waki Presiden 2019 memang masih lama. Saat ini dua bulan memasuki masa kampanye. Masih ada sekitar 6 bulan sebelum hari pencoblosan yakni tanggal 17 April 2019.  Kekuatan dua pasangan calon yakni Joko Widodo -- Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto -- Sandiaga Salahudin Uno masih belum bisa diketahui secara pasti karena masih banyak calon pemilih yang belum menentukan pilihan.

Meski demikian, kita akan mencoba mempetakan kelompok calon pemilih berdasarkan partai pengusung, pemberitaan media massa, survei dan karakteristik pemilih yang didasarkan pada identitas diri.

Sebagai awalan, inilah peta kelompok calon pemilih pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.  

Kelompok Pertama adalah kader dan simpatisan partai pengusung. Meski demikian tidak otomatis seluruh kader dan simpatisan partai pengusung akan memilih Prabowo-Sandiaga. Jika diurutkan prosentasenya maka kader dan simpatisan Partai Gerindra berada di urutan pertama, disusul PKS, PAN dan terakhir Demokrat dengan alasan berbeda-beda. Kader dan simpatisan Gerindra karena faktor Prabowo sebagai ketua umum. Sementara PKS lebih pada kepentingan politiknya.

Secara ideologi, PKS menjadi rival politik PDIP yang kini menjadi partai penguasa dan kembali mengusung Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Meski Gerindra juga berhaluan nasionalis, namun tidak sekuat PDIP.

Dukungan kader dan simpatisan PAN juga akan dituai Prabowo karena adanya anggapan mereka diperlakukan "tidak adil". Meski Jokowi dan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki akar Muhammadiyah, namun dalam konteks politik kekinian, keduanya terlihat lebih dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang bercorak tradisional. Belum lagi nyinyiran para pendukung Jokowi terhadap Amien Rais, tokoh sentral di tubuh PAN dan juga Muhammadiyah.  

Bagaimana dengan kader Partai Demokrat? Sikap politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan kebebasan kepada kader-kader untuk memilih pasangan capres dan cawapres sesuai hati nurani dan kepentingannya, tidak akan mengubah peta dukungan yang sudah terbentuk di mana sebagian besar tetap mendukung Prabowo dan sisanya mendukung Jokowi.

Mereka yang memilih Prabowo bukan saja karena sebagai capres yang diusung partainya, namun lebih karena rivalitas dengan PDIP dan kegeraman pada kelompok di lingkar pemerintahan Jokowi yang gemar "menyalahkan" pemerintahan SBY.

Kelompok Kedua adalah  sebagian besar purnawirawan TNI dan keluarga besarnya. Dukungan ratusan jenderal, laksamana dan marsekal purnawirawan TNI yang dinyatakan secara terbuka pada tanggal 22 September 2018 lalu menjadi cerminan kekuatan dukungan kelompok ini.  

Meski ada alasan kemandirian ekonomi, pengaruh asing dan lain-lain yang menurut mereka kurang mendapat perhatian pemerintahan saat ini, namun semangat korsa sebagai sesama purnawirawan militer sebagaimana halnya Prabowo, sepertinya lebih dominan sebagai alas dukungan.  

Kelompok Ketiga adalah umat Islam dari kalangan modernis seperti Muhammadiyah dan kelompok puritan yang diwakili Front Pembela Islam, GNPF Ulama, dan lain-lain .  Puritan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang hidup saleh dan yang menganggap kemewahan serta kesenangan sebagai dosa. Kelompok puritan bukan hanya ada di Islam, di agama lain juga ada. Tetapi dalam konteks politik Indonesia, kelompok Islam puritan cenderung berada di kubu Prabowo -- Sandiaga Uno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun