Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"F9", Menyenangkan Walaupun Semakin Tak Masuk Akal

16 Juni 2021   09:09 Diperbarui: 16 Juni 2021   19:45 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film F9| Sumber: Universal Pictures via Screenrant.com

Namun harus dipahami bahwa inilah Fast Saga yang sudah berjalan selama 20 tahun. Sebuah franchise yang mengubah genre dan jalan penceritaannya dengan begitu ekstrim. 

Sehingga masih banyak kemungkinan yang bisa dihadirkan secara ekstrim juga walaupun bagi sebagian orang agak terasa dipaksakan. Termasuk "menghidupkan" kembali beberapa tokoh yang di film-film sebelumnya dianggap sudah mati.

Selayaknya tombol F9 dalam keyboard komputer yang memiliki beberapa fungsi seperti merefresh dokumen, mengirim email/pesan, menyisipkan empty field, dan menampilkan thumbnail dalam jendela kerja, F9 pun saya rasa dimaksudkan demikian.

Slashfilm. Com
Slashfilm. Com
F9 mampu merefresh ceritanya walaupun sedikit setelah sebelumnya mungkin terasa sudah agak membosankan. F9 juga menyampaikan pesan kuat bahwa Fast Saga adalah franchise kokoh yang siap menemui akhir cerita di seri lanjutannya kelak di mana para aktor yang terlibat di semua saganya kemungkinan akan dimasukkan ke dalam frame yang sama. Dan hal tersebut pasti akan spektakuler.

Selain itu F9 juga efektif memberikan sisipan cerita menarik melalui konflik antara Dom dan Jakob yang berfungsi memberikan drama emosional dalam kisah keluarga Toretto.

Tak lupa F9 juga menyadarkan kita bahwa setelah saga utamanya selesai, peluang spin-off melalui berbagai karakternya masih bisa dikembangkan lagi secara tak terbatas.

Selain spin-off Hobbs & Shaw yang terbukti sukses, bukan tidak mungkin ke depannya kita akan disuguhi cerita solo dari karakter lain semisal Han yang merepresentasikan karakter Asia, komedi aksi layaknya Bad Boys yang menduetkan Tyrese Gibson dan Ludacris, serta tak tertutup kemungkinan kembali ke genre street racing melalui Tokyo Drift 2 atau kisah Toretto muda misalnya. Atau mungkin menciptakan genre baru lagi di semesta Fast Saga yang tak terbayangkan sebelumnya.

EW.com
EW.com
Pada akhirnya inilah F9 dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Sebuah film aksi dengan banyak adegan tak masuk akal yang kadang sukses menghadirkan crowd pleaser namun tak sedikit yang mengundang gelak tawa saking tak masuk dalam logika. Namun anehnya film ini masih menarik untuk diikuti, setidaknya bagi penulis pribadi.

Dirilis di masa pandemi, film ini memang cocok dijadikan alasan bagi kita para penonton untuk kembali lagi ke bioskop. Di mana film dengan over CGI, over explosion, dan over muscles ini memang selayaknya disaksikan pada layar selebar mungkin dengan tata suara yang juga sebaik mungkin.

Saran penulis, bagi yang ingin menikmati film ini secara utuh ada baiknya membuang dulu semua pikiran-pikiran realistis dan logis yang diharapkan muncul dari film ini. Karena sudah pasti hal tersebut tak akan anda dapatkan.

Entertainmentnewsflash.com
Entertainmentnewsflash.com
Karena F9 benar-benar menjadi film yang murni menghibur, yang memaksimalkan "theaterical experience" melalui visual menarik, musik yang asyik, dan adegan aksi bertempo cepat yang disusun dengan apik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun