Namun di film ini, setiap lagu yang muncul nampak seperti deretan medley tanpa ada emosi yang kuat di dalamnya. Saya pun sebenarnya mengharapkan akan ada penjelasan detail perihal inspirasi pembuatan lagu Bohemian Rhapsody yang juga menjadi judul film ini, atau kenapa bisa membuat lirik yang begitu "aneh" pada lagu tersebut hingga progresi chord yang tidak biasa tercipta pada lagu tersebut.Â
Praktis Bohemian Rhapsody hanya dijelaskan sebagai single dengan durasi terpanjang dari album termahal pada masa itu, padahal penonton dan fans menginginkan sesuatu yang lebih personal soal lagu tersebut dibanding visualisasi pengetahuan yang sebenarnya bisa dengan mudah dicari di jagat maya.
Jika menyebut film ini sebagai biopik Freddie Mercury pun nampaknya juga kurang sesuai. Diluar performa Rami Malek sebagai Freddie Mercury yang memang patut diacungi jempol, buruknya skenario film ini menyebabkan sisi lain Freddie Mercury yang mungkin ditunggu penonton tidak pernah diceritakan secara mendetail.Â
Contohnya adalah tentu kita ingin tahu alasan Farrokh yang lahir dari keluarga imigran kemudian memilih untuk menggunakan nama Freddie Mercury. Namun di film ini justru penggantian nama tersebut hanya disebutkan sesaat tanpa adanya pendekatan emosional yang seharusnya ditampilkan.Â
Namun alih-alih memberikan gambaran detail yang mungkin saja berpotensi menguras emosi ketika menyaksikannya, justru latar belakang kehidupan sex nya sebagai gay hingga akhirnya diketahui mengidap Aids, hanya ditampilkan sebagai pelengkap tanpa ada punchline yang maksimal terkait tragedi yang dialaminya.
Rami Malek Tampil Sempurna
Aksen Inggrisnya juga sangat baik dan meyakinkan, padahal Rami merupakan keturunan Mesir-Amerika. Dari gestur tubuh hingga cara bicara, bisa dipastikan sangat otentik dengan Freddie Mercury.Â
Meskipun di film ini Rami Malek tidak bernyanyi layaknya Joaquin Phoenix di film biopik Johnny Cash, Walk The Line atau Jamie Foxx di film Ray, namun berkat pendalaman karakternya yang kuat dan meyakinkan menyebabkan kita tidak perduli bahwa itu bukan suara Rami melainkan lipsync.
Bahkan dilansir dari inews.co.uk, setahun sebelum filmnya diproduksi, Rami Malek juga menyempatkan diri untuk berlatih vokal dan piano. Dia ingin agar adegan bermain piano di film tampil akurat tanpa harus mengganti tangannya dengan pemeran pengganti. Singkatnya, Rami Malek betul-betul ingin menampilkan sosok Freddie Mercury hingga ke detail terkecilnya.
Penutup