Mohon tunggu...
Yona Pemela
Yona Pemela Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Komputerisasi Akuntansi di Politeknik Triguna Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aktivis Mutlak Galau

12 Januari 2014   08:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh : Yona Pemela

Kegalauan seorang aktivis yang belum merasa keaktivisannya dirasakan oleh orang lain.

Galau? Apa sih galau? Mengapa sih bisa galau? Bagaimana agar tidak lagi galau?

Menurut KBBI, galau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Saya garis bawahi disini kalau galau itu merupakan perasaan hati dan pikiran yang sedang tidak karuan, acak-acakan, semrawut dan lain sebagainya dikarenakan keinginan yang tidak tercapai atau tidak memuaskan. Ketika seorang mengatakan dia galau, tidak menutup kemungkinan sikapnya akan berubah dari biasanya. Ada yang murung, ada yang heboh gak jelas, dan lain-lain.

Untuk konteks galau disini, saya mengambil peran seorang aktivis. Banyak aktivis yang galau karena dirinya belum mampu mengeksplorasi keaktivisannya kusus untuk dirinya sendiri, teman-temannya, dan masyarakat banyak umumnya. Seorang aktivis bukan hanya mereka yang berkoar-koar di jalan, mereka yang berkumpul di jalan dan membakar ban. Bukan mereka yang melakukan aksi anarkis, dan mereka yang memakai baju compang-camping rambut gondrong dan berhubungan tidak baik dengan instansi. Aktivis seperti itu adalah mereka yang belum paham tentang makna aktivis yang sebenarnya.

Mengapa aktivis wajib galau? Dirasakan oleh saya sendiri yang aktif diberbagai organisasi, intra ataupun ekstra. Terlepas dari stigma publik tentang organisasi yang saya ikuti, saya merasa sudah menjadi aktivis. Dan sekarang saya galau. Kegalauan ini sangat saya nikmati. Mengapa? Karena dengan adanya rasa galau ini, saya akan lebih berfikir untuk mengambil tindakan agar kegalauan ini segera hilang. Hilang bukan berarti tidak dirasa lagi. Hilang karena setiap ketidakpuasan terhadap tindakan yang saya lakukan akan memunculkan tindakan-tindakan baru yang lebih besar dan komprehensif yang belum bisa ditindak lanjuti oleh saya.

Kegalauan ini tidak akan pernah hilang. Karena setiap kegalauan yang satu selesai, akan muncul kegalauan-kegalauan lainnya. Bagaimana agar rasa galau ini hilang? Lakukan tindakan yang bermanfaat bagi diri sendiri, teman dan lebih baik lagi untuk masyarakat banyak. Lakukan pembuktian bahwa tidak semua aktivis itu meresahkan msayarakat. Aktivis yang baik itu mampu memberi kontribusi positif terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat banyak. Semoga saya dan aktivis yang lainnya disini, bermanfaat untuk publik positif. Aamiin. Salam pergerakan :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun