Mohon tunggu...
Yolanda Aryani
Yolanda Aryani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Filsafat

18 Maret 2020   14:35 Diperbarui: 18 Maret 2020   14:42 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Metode filsafat
Pembelajaran filsafat mempunyai bagian-bagian dalam mempelajarinya yakni dengan menggunakan sebuah metode salah satunya yakni ;

             A. metode positivisme
Metode positivisme merupakan sebuah metode pengetahuan yang falid, yang menerima tentang fakta-fakta dalam mempelajari suatu objek. Munculnya metode ini sebagai atau merespon ketidak mampuan filsafat spekulatif dalam memecahkan masalah yang berkembang pesat saat ini. Dalam pembelajaran positivisme menekankan pada aspek pengetahuan faktual(nyata) dibuktikan dengan cara observasi(pengamatan), eksperimen (melakukan untuk mencari kebenaran) dan verivikasi (peninjauan tentang kebenaran itu sendiri).

        B. Metode fenomologi
Metode fenomologi ialah metode penelitian kualitatif yang berguna untuk mengungkapkan kesamaan makna yang mengungkapkan esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar atau tidak dialami langsung oleh sekelompok individu itu sendiri. Metode fenomologi hampir memiliki kesamaan dengan metode riset dengan studi naratif dan etnografis. 

Tujuan adanya metode fenomologi yaitu untuk mereduksi  pengalaman individu dalam suatu fenomena deskripsi untuk menjadi esensi universal.  Di dalam metode fenomologi ini menekankan tentang cara atau proses pencapaian dan menghindari kontrusi asumsi, filsafat, sains, agama,dan kebudayaan yg telah ada sebelumnya sekaligus mengarahkan pengalaman.

       C. Metode kritis
Metode kritis ialah sebuah metode yang dimana menempatkan sekelompok manusia sebagai subjek  aktif di dalam dunia mereka sendiri sesuai dialek antar subjek. Tujuan dari metode ini tidak lain untuk mengungkapkan hal sebenarnya dari kenyataan yg palsu yang telah diamati secara empirik. Adapun cara berfikir kritis dengan dua hal yakni dengan menanyakan apa yang ada di hidup ini?? yang kedua dengan memikirkan hal yang umum ke dalam hal yang lebih khusus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun