Mohon tunggu...
Putra NoviantoGadi
Putra NoviantoGadi Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya

Akun untuk mengerjakan tugas (:

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbahasa dalam Bermusik

24 November 2020   22:20 Diperbarui: 24 November 2020   22:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal istilah "musik"? Hingga saat ini, musik masih menjadi salah satu elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Di awal abad 20, musik dianggap sebagai hal yang biasa. Kini, musik dapat digunakan sebagai salah satu media untuk bremeditasi, refelksi, dan lain-lain. Dalam buku Sejarah Musik dan Apresiasi di Asia (2012) karya Sila Widyatama, musik merupakan penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta mempunyai unsur atau keselaran yang indah.

Hardjana (2003, h.23), komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan ataupun tulisan dalam menyatakan emosi dan pemikiran seseorang. Kemudian komunikasi non-verbal merupakan komunikasi yang tercipta melalui interaksi selain kata-kata (Wood, 2009, h. 131). Dalam berkomunikasi, baik bahasa verbal maupun non-verbal sangat penting dalam berkomunikasi. 

Istilah komunikasi juga dikenal dalam dunia musik, baik itu komunikasi secara verbal maupun non-verbal. Dalam bahasa verbal, kita bisa melihat contohnya ketika musisi terkenal bernama Nadin Amizah menggunakan puisi untuk mendapat attention dari pendengarnya. Puisi tersebut menjadi ciri khas yang sering dibawakan oleh Nadin Amizah ketika bernyanyi diatas panggung. Contoh lainnya adalah ketika band terkenal Sheila On 7 mengajak fans/pendengarnya untuk bernyanyi bersama, sehingga tercipta euforia yang meriah. Dari kedua musisi tersebut, kita bisa mencontoh untuk menciptakan euforia yang meriah.

Setelah bahasa verbal, adapun komunikasi secara non-verbal yang digunakan musisi dalam bermusik maupun ketika menghibur penonton. Dapat dilihat ketika penyanyi terkenal yaitu Raisa menarik perhatian penonton dengan gesture mendekatkan tangan ke telinga kemudian diarahkan ke penonton, seperti mengajak penonton untuk bernyanyi lebih keras. 

Kemudian contoh lainnya adalah ketika vokalis band Fourtwenty yaitu Ari Lesmana menggunakan gerakan teaternya untuk mengajak penonton lebih menghayati lagu dan juga bernyanyi lebih keras. Selain vokalis, adapun pemain musik yang menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang yang mengendalikan sound system agar alat musik yang dimainkan harmonis dan juga selaras dengan alat musik yang lain.

Di sini, saya akan memberikan beberapa tips ketika ingin bermusik di depan orang banyak. Kemudian, agar para audience juga ikut berinteraksi ketika kita manggung di depan orang banyak.

  1. Pertama, kita harus memahami siapa audience kita, kemudian konsep acara yang akan kita hadiri itu seperti apa. Tips pertama ini sangat penting, karena akan berpengaruh dalam performa kita selama bermain musik di depan publik.
  2. Kedua, kita harus mengerti bahasa-bahasa dalam bermusik. Contohnya seperti Raisa yang menggunakan gesture untuk menarik perhatian penonton. Jika menggunakan gesture, gunakanlah gesture yang mudah dipahami oleh audence.
  3. Selanjutnya adalah harus berani untuk berinteraksi dengan audience yang menjadi pendengar kita.
  4. Yang tidak kalah penting adalah berkomunikasi dengan audience di awal. Hal tersebut sangat berguna untuk menciptakan suasana yang lebih mendukung. 

Tips-tips diatas sekiranya dapat membantu teman-teman  ketika bermusik di depan publik dan juga untuk mendapat perhatian dari audience. Masih banyak tips-tips yang lainnya, yang saya sebutkan diatas merupakan beberapa tips  berdasarkan pengalaman saya ketika manggung di beberapa tempat.

Sekian yang dapat saya tuliskan dalam artikel kali ini. Terima Kasih, salam sehat.

Daftar Pustaka:
Samovar, L. A., Porter, R., & McDaniel. (2017). Communication Between Cultures (9ed). Cengange Learning US. Retrieved November 4, 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun