Mohon tunggu...
Yohanes Nandyanto
Yohanes Nandyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi Pemasaran Tempe oleh Mahasiswa Untag Surabaya

12 Juni 2022   11:25 Diperbarui: 12 Juni 2022   11:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta KKN Untag Surabaya bersama Mitra Kuliah Kerja Nyata (Sumber : Dokumen Penulis, 2022) 

Pada kondisi sekarang kita menghadapi masa endemi, semua aktivitas mulai dilakukan kembali dengan normal secara bertahap, mulai dari kegiatan belajar mengajar, bekerja, hingga KKN yang dilakukan secara individu. Tidak hanya itu, banyak masyarakat yang terkena dampaknya seperti perekonomian yang menurun, penurunan angka investasi, tingkat penjualan pedagang yang menurun, hingga kurangnya pendapatan masuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, ke juga dilakukan secara individu pada desa masing masing dari mahasiswa yang mengikutinya. Hal ini menjadi sebuah tantangan baru untuk mahasiswa karena KKN yang biasanya dilakukan berkelompok dalam mengatasi sebuah permasalahan yang ada, namun kini dilakukan seorang diri.

 

Peserta KKN Untag Surabaya bersama Penjual Kedelai di Desa Sepande (Sumber : Dokumen Penulis, 2022)
Peserta KKN Untag Surabaya bersama Penjual Kedelai di Desa Sepande (Sumber : Dokumen Penulis, 2022)
Salah seorang peserta KKN bernama Yohanes Usman Nandyanto  yang merupakan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil angkatan 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dengan Dosen Pendamping Lapangan yakni Bapak Royyan Firdaus, S.T., M.T. telah melaksanakan program KKN dilakukan selama 12 hari dengan tema “Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan Di Era Endemi” yang dilaksanakan di Desa Kauman RT 06/RW 02, , Kec. Candi, Kab. Sidoarjo – Jawa Timur.

Sesuai dengan topik yang diambil, kegiatan KKN dimulai dengan melakukan survei dan koordinasi dengan perangkat desa terkait, mencari pelaku industri yang terdampak selama pandemi, hingga akhirnya menemukan sebuah produsen tempe milik Pak Alimin yang mengalami penurunan tingkat produktivitas. Sebelumnya beliau menjual tempe dengan cara berkeliling dari desa ke desa, hal ini kurang efektif dilakukan. Pada masa endemik banyak segi kegiatan masyarakat yang perlu di adaptasi dan berubah guna tetap meningkatkan produktivitas penjualan.

Peserta KKN Untag Surabaya bersama Mitra KKN (Sumber : Dokumen Penulis, 2022)
Peserta KKN Untag Surabaya bersama Mitra KKN (Sumber : Dokumen Penulis, 2022)
Sehingga peserta KKN memiliki program kerja yaitu memberikan solusi kepada mitra berupa edukasi pembelajaran terkait digital marketing mulai dari cara pembuatan packaging yang unik agar menarik minat pembeli dan dapat meningkatkan nilai jual dari tempe tersebut hingga penjualan secara online pada media sosial seperti Instagram, tidak hanya itu peserta KKN mencari mitra baru untuk produk tempe, yaitu toko kelontong untuk menampung produk tempe tersebut.

Dengan program kerja yang dilakukan dirasa efektif untuk meningkatkan produktivitas penjualan pada saat pandemi hingga seterusnya, karena meskipun tergolong industri kecil namun tetap perlu adanya strategi pemasaran yang tepat seperti penjualan online maupun packaging yang unik agar pembeli tertarik pada suatu produk yang ditawarkan.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun