Mohon tunggu...
Yogi Sinurat
Yogi Sinurat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi inspirasi, pengetahuan, cerita, dan refleksi

Tulisan adalah jejak sekaligus nasihat yang kekal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inkulturasi: Kiat Menghidupkan Moderasi Beragama dan Berbudaya

3 April 2022   05:00 Diperbarui: 3 April 2022   11:49 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inkulturasi mempersatukan Indonesia dari keberagaman

Inkulturasi agama, adalah penyisipan nilai esensial agama ke dalam suatu praktik kebudayaan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam, suku, bahasa, dan agama. Tidak heran, kekayaan ini membuat indonesia mendapat julukan Heaven of earth.

Secara pribadi, saya sangat bersyukur dapat dilahirkan di belahan bumi khatulistiwa ini. Dengan gratis, saya dapat menikmati semuanya tanpa harus perlu memulai dari nol. Saya dapat menganut satu agama tanpa perlu menghilangkan identitas kesukuan saya.

Saya juga dapat mengenal dan mengetahui banyak saudara-saudara setanah air dari pulau atau pun suku yang berbeda. Kekhasan masing-masing suku kami bagi bersama; bukan untuk membuat perbedaan atau jarak, akan tetapi untuk membangun kekayaan kebersamaan sebagai saudara setanah air sehingga menciptakan kebhinekaan.

Inkulturasi: Salah Satu Cara Menghidupkan Moderasi Beragama Sekaligus Berbudaya.
Pada kesempatan ini, saya akan membagikan sebuah cara untuk memperkuat moderasi antara kita. Salah satu tradisi kami di sumatera utara dalam mempererat moderasi beragama dengan budaya adalah Inkulturasi.

Istilah inkulturasi

Secara etimologis, Inkulturasi berasal dari bahasa latin; in (dalam) dan colere (mengolah, menyembah, beribadat). Maka, secara ringkasi dapat disimpulkan bahwa inkulturasi adalah "penyisipan ke dalam suatu kebudayaan". Jadi, jika dikatakan inkulturasi agama, maka diartikan "penyisipan nilai esensial agama ke dalam suatu praktik kebudayaan".

Perlu diketahui bahwa inkulturasi ini bukan praktek klenik (gaib) melainkan bermanfaat. praktek ini tidak mengaburkan pesan dalam agama itu tetapi malah menerangi atau mengekpresikan nilai essensi dari agama itu.

Inkulturasi adalah cara yang baik untuk mempersatukan hubungan agama dan budaya. Secara ringkas, ada 2 nilai yang diberikan budaya terhadap agama:

1.Budaya sebagai sarana mengekspresikan nilai essensial agama

Budaya dijadikan oleh agama sebagai sarana untuk mengekspresikan nilai essensial dari agama itu sendiri. Jika seseorang mengikuti peribadatan dengan tradisi sukunya, maka tentu akan semakin mengakar dalam hatinya. saya sendiri, sangat bisa masuk ke dalam inti dan pesan perayaan jika dilakukan demikian.
Contohnya dapat dilihat dari tari persembahan tor-tor oleh para muda-mudi batak berikut.

Tor-tor dalam Gereja
Tor-tor dalam Gereja

2.Budaya memberikan nilai seni yang kuat terhadap agama

Selain dari mengekspresikan nilai essensial agama ini, inkulturasi juga memberikan nilai seni yang kuat. Kekhasan tarian dan pakaian batak membuat orang yang mengikuti perayaan semakin menghayati perayaan iman itu dengan lebih hikmat karena dianggap milik sendiri.

Dengan semakin menghayati perayaan, maka umat yang mengikuti perayaan tentunya semakin menghidupi pesan dari perayaan tersebut. Alhasil, umat yang adalah orang indonesia semakin bertumbuh dalam keharmonisan agama dan budaya.

Dari penjelasan di atas, tampak bahwa budaya saling memiliki keterkaitan yang erat. Jika dihubungkan dengan baik, maka akan memberikan efek positif. Akan tetapi, jika disalah sambungkan, maka akan menghasilkan perpecahan.

Tentu kita sebagai warga indonesia harus menjaga kesatuan yang telah diperjuangkan para leluhur kita. Maka, sebaiknya kita menghubungkannya dengan baik. Dengan demikian, kita  mempererat kesatuan dengan cara kita. 


Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun