Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Syariah dan Pemulihan Ekonomi pasca Erupsi Merapi

10 Januari 2011   12:16 Diperbarui: 8 Maret 2016   19:07 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erupsi gunung Merapi sempat melumpuhkan perekonomian 5 kecamatan di kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan itu adalah Cangkringan, Pakem, Ngemplak, Turi, dan Tempel. ISEI Yogyakarta mencatat kerugian hingga 5 Trilyun. Erupsi ini juga mempengaruhi mitra perbankan syariah yang ada di Yogyakarta.

"Ada tiga mitra kami yang terkena dampak erupsi Merapi" ungkap Yuni dari BRI Syariah Yogyakarta. Untuk itu, pihaknya akan mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan untuk merespon bencana alam yang terjadi.

"Nanti akan dicatat lancar selama 3 tahun" ujar bankir wanita ini dalam sambungan telponnya dengan Kompasiana.

Dalam Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 12/80/Kep.GBI/2010 disebutkan beberapa kecamatan di kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, dan Sleman ditetapkan sebagai daerah yang memerlukan perlakuan khusus terhadap kredit bank.

Perlakuan khusus ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/15/PBI/2006 tentang perlakukan khusus terhadap kredit bank bagi daerah-daerah tertentu yang terkena bencana alam di Indonesia. Dengan keputusan gubernur Bank Indonesia ini, semua kredit yang terdampak bencana akan dicatat sebagai kredit lancar.

"Untuk setiap kredit yang dikucurkan, bank wajib mencadangkan dana yang disebut PPA (Pembentukan Penyisihan Aktiva). Nilai PPA ini tergantung kualitas kredit itu sendiri. Ada lima (5) tingkatan kredit, dari lancar sampai macet. Dengan keputusan gubernur BI ini, semua kredit yang terdampak erupsi Merapi akan tercatat sebagai kredit lancar, sehingga bank tidak diwajibkan mencadangkan PPA yang tinggi" demikian penjelasan dari Usep Sukarna, kepala Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia DIY yang ditemui Kompasiana dikantornya.

Diharapkan, tanpa adanya PPA yang tinggi, bank dapat melakukan restrukturisasi kredit terhadap nasabahnya yang terdampak bencana erupsi Merapi.

"Untuk ketentuan teknisnya, diserahkan pada bank masing-masing" ungkap pria yang berbicara dengan logat Sunda yang kental.

Tetap Membantu

Tidak semua bank syariah mencatat kerusakan akibat erupsi Merapi. Bank Niaga Syariah yang ditemui Kompasiana mengaku tidak ada kerusakan berarti. "Alhamdulilah tidak ada mitra kami yang terkena erupsi Merapi". Ungkap Dila, marketing Bank Niaga Syariah.

Hal senada diungkapkan Eka Haryadi, account manager Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang Yogyakarta. "Meskipun terdampak, tak ada korban, dan pembiayaan kami Alhamdulilah lancar". Bahkan non performing financing (rasio kredit macet) BMI tercatat nol (0) persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun