Mohon tunggu...
yoga pangestu
yoga pangestu Mohon Tunggu... mahasiawa riset

terus menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa bina sarana informatika Bergerak Maju Kuatkan Semangat Kebangasaan "INDONESIA SEBAGAI NEGARA KESATUAN" di SMA PLUS AL ASIYAH.

4 Oktober 2025   11:06 Diperbarui: 4 Oktober 2025   11:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut adalah kerangka proyek untuk mengajar tentang sila "Persatuan Indonesia" di sekolah. Kerangka ini dirancang untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang kontekstual, menarik, dan berpusat pada siswa, sejalan dengan konsep Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Judul Proyek
"Satu Hati, Beda Warna: Mengukuhkan Persatuan Indonesia di Sekolah"
Sasaran
Siswa/i kelas (jenjang dapat disesuaikan, misalnya SD/SMP/SMA)
Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keragaman suku, agama, bahasa, dan budaya. Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia", menjadi fondasi penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Proyek ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai persatuan dan menghargai keberagaman secara praktis di lingkungan sekolah, sehingga siswa dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Memahami konsep persatuan dalam keragaman sebagai kekayaan bangsa Indonesia.
Afektif: Menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai, dan bangga akan identitas nasional.
Psikomotorik: Mampu bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan menyelesaikan masalah bersama meskipun terdapat perbedaan.
Tahapan Proyek
Tahap 1: Inisiasi (Pemanasan dan Pengenalan)
Diskusi Awal (1 jam pelajaran): Guru membuka diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang "Persatuan Indonesia" dan arti keragaman di sekolah (misalnya, perbedaan asal daerah, hobi, atau latar belakang keluarga).
Studi Kasus Sederhana (1 jam pelajaran): Guru menceritakan kisah-kisah tokoh atau peristiwa sejarah yang menunjukkan pentingnya persatuan, seperti Sumpah Pemuda atau bagaimana para pahlawan bekerja sama melawan penjajah.
Pembentukan Kelompok (1 jam pelajaran): Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang heterogen, di mana setiap kelompok beranggotakan siswa dari latar belakang yang berbeda.
Tahap 2: Perencanaan (Mengenali Keberagaman)
Proyek "Peta Keberagaman Kelas" (2-3 jam pelajaran): Setiap kelompok ditugaskan untuk membuat peta besar yang memuat informasi tentang asal daerah, suku, makanan khas, dan bahasa yang ada di kelas mereka. Peta ini dapat dibuat secara kreatif menggunakan bahan-bahan daur ulang.
Diskusi "Menghargai Perbedaan" (1 jam pelajaran): Setelah peta selesai, setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka. Guru memfasilitasi diskusi tentang bagaimana perbedaan-perbedaan ini dapat menjadi kekuatan.
Sesi Ide Proyek (1 jam pelajaran): Setiap kelompok berdiskusi dan merancang ide kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mempromosikan persatuan di sekolah.
Tahap 3: Pelaksanaan (Menguatkan Persatuan)
Gotong Royong "Sekolahku Bersih, Hatiku Senang" (2-3 jam pelajaran): Siswa melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah secara bersama-sama. Tugas dibagi rata kepada setiap kelompok, tanpa memandang perbedaan.
Pentas Seni "Warna-Warni Indonesia" (2 jam pelajaran): Siswa menampilkan pertunjukan seni (tari, nyanyian, atau drama) yang merepresentasikan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap kelompok dapat memilih satu atau dua budaya untuk ditampilkan.
Proyek "Sahabat Pena" (Pelaksanaan selama 1 minggu): Setiap siswa ditugaskan untuk mengirimkan surat atau pesan positif kepada satu teman dari kelompok lain. Tujuannya untuk mempererat hubungan personal dan membangun rasa saling peduli.
Tahap 4: Evaluasi dan Refleksi
Diskusi "Apa yang Kami Pelajari?" (1 jam pelajaran): Guru memimpin refleksi bersama tentang pengalaman selama proyek. Siswa dapat berbagi cerita, tantangan, dan hal-hal positif yang mereka rasakan saat bekerja sama.
Penilaian Diri dan Kelompok: Siswa mengisi lembar penilaian diri tentang kontribusi mereka dalam tim. Guru juga memberikan penilaian terhadap kerja sama dan hasil proyek setiap kelompok.
Pameran Proyek (Opsional): Hasil karya (peta keberagaman, foto-foto kegiatan) dipamerkan di papan mading sekolah agar dapat dilihat oleh seluruh warga sekolah.
Penilaian
Portofolio: Mengumpulkan semua hasil kerja siswa, mulai dari peta, sketsa pentas seni, hingga lembar refleksi.
Observasi Guru: Mengamati partisipasi dan interaksi siswa selama proses kerja kelompok dan diskusi.
Penilaian Berbasis Proyek: Menilai hasil akhir dari setiap kegiatan yang dilakukan (misalnya, kualitas peta, penampilan pentas seni, dan kontribusi saat gotong royong).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun