Mohon tunggu...
Yoga Agung Darmawan
Yoga Agung Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fisika Universitas Airlangga

Connecting the dots

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Quran adalah Gelombang Suara

18 Juni 2023   22:41 Diperbarui: 18 Juni 2023   23:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al Waqiah ayat 79 memiliki arti tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
Sekilas orang awam mungkin memahaminya bahwa sebelum menyentuh Qur'an harus menyucikan diri dengan berwudhu.
Namun kacamata fisika bisa memahami maksud ayat ini lebih dalam.

Al Qur'an berarti bacaan. Apa itu bacaan? Bacaan adalah hasil dari kita melakukan aktivitas membaca. Sama seperti jika kita melempar maka hasilnya adalah lemparan, jika kita mengetuk maka hasilnya adalah ketukan, jika kita meniup maka hasilnya adalah tiupan. Kita mengetahui ada lemparan karena kita melihat ada benda melayang. Kita mengetahui ada ketukan karena kita mendengar suara "tuk". Kita mengetahui ada tiupan karena kulit kita merasakan belaian angin tiupan.

Lantas, bagaimana kita mengetahui ada sebuah bacaan? Jawab: kita mendengarnya. Sesuatu yang kita dengar kita sebut sebagai suara. Fisika memahami suara sebagai gelombang longitudinal dengan udara sebagai medianya. Ketika kita bersuara melalui mulut, pita suara kita menggetarkan udara di sekitarnya lalu merambat keluar dari mulut. Getaran yang merambat disebut gelombang. Saat gelombang suara sampai di telinga pendengar, bergetarlah gendang telinga pendengar itu. Gelombang huruf ba berbeda dengan gelombang huruf sin. 

Ketika kita melafalkan kalimat basmalah, maka muncul beberapa gelombang ba, sin, mim, dan seterusnya secara berurutan. Karena kita sudah memahami bahwa bacaan adalah gelombang suara, maka Al-Qur'an adalah gelombang suara.

Gelombang adalah sesuatu yang tidak bisa kita pegang atau bahkan sekedar kita tunjuk. Saat kita melihat gelombang air laut lalu kita menunjuknya, maka yang kita tunjuk itu bukan gelombang tetapi air lautnya. Ketika kita mencoba memegang gelombang tali, maka yang kita pegang bukan gelombang melainkan talinya. Begitu pula dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak bisa disentuh karena Al-Qur'an adalah gelombang suara.

Melalui fisika, ayat-ayat Al-Qur'an bisa kita pahami dengan lebih jelas. Semoga pemahaman yang lebih jelas bisa menambah ketakwaan dan semangat dalam beribadah. Konsekuensi atas pemahaman bahwa Al-Qur'an adalah gelombang suara yaitu untuk meng-Al-Quran-kan Al-Qur'an kita harus membacanya sehingga muncul bacaan. Kita paham dari sini bahwa jika kitab Al-Qur'an yang kita simpan di rumah tidak dibaca, sama saja tidak ada Al-Qur'an di rumah kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun