KKN adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh mahasiswannya di bawah bimbingan dosen dan pimpinan pemerintah daerah.Pengertian pengabdian kepada masyarakat ialah pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi secara ilmiah dan melembaga langsung kepada masyarakat untuk mensukseskan pembangunan dan pengembangan manusia pembangunan menuju tercapainya manusisa yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila, serta meningkatkan pelaksanaan misi dan fungsi Perguruan Tinggi.Hal ini berlaku bagi mahasiswa yang mengikuti KKN tematik di yang tersebar di Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Sekolah Kopi.kami kelompok 49 Â ditugaskan untuk melakukan KKN di Desa karang anyar,Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Desa KarangAnyar adalah salah satu dari 11 desa yang ada di Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso dengan luas wilayah sebesar 2308 km2 (3.29% dari total luasan Kecamatan Klabang) ,Desa  KarangAnyar memiliki 5 Dusun, 3 RW dan 15 RT dan memiliki Jumlah penduduk 1884 jiwa, terdiri dari 912 Laki-laki dan 972 Perempuan Desa KarangAnyar merupakan salah satu desa di Kabupaten Bondowoso yang terkenal dengan pertanian dan perkebunan. Desa Karanganyar terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Durin , Dusun Tolo , Dusun Lucu , dan Dusun Gadingan. Mayoritas penduduk desa  karanganyar bermata pencaharian sebagai petani
Salah satu kegiatan  yang dilakukan KKN kelompok 49  yaitu melakukan survey di dusun Durin , di Dusun tersebut  ternyata  mempunyai kesenian Jeren Kencak yang mana kesenian tersebut merupakan kesenian khas Bondowoso.Nama Jeren Kencak sendiri serapan dari Bahasa Madura, yang artinya kuda jingkrak. Kesenian ini biasanya dipertontonkan saat pesta perkawinan, selamatan desa, sunatan, karnaval, serta berbagai macam perayaan dan selamatan yang lain. Biasanya, kuda dalam atraksi Jeren Kencak tersebut dipasangi aksesoris berupa sayap buatan. Sehingga tampak seperti Pegasus atau kuda bersayap, seperti yang ada dalam mitos Yunani.Â
Dipandu oleh seorang pawang, Jeren Kencak biasanya menunjukkan atraksinya dengan cara berjingkrak-jingkrak, sambil diikuti musik tradisional gong, gendang, dan dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya. Tak hanya berjingkrak, juga bisa menunjukkan atraksi yang lain. Misalnya berdiri, duduk, bersujud (nyempe), dan bergendong ke pawangnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI