Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

dsb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Sekar Rimba Indonesia" Ketika Kesenian Tradisional Berpadu dengan Musik yang Segar

25 Desember 2022   16:52 Diperbarui: 25 Desember 2022   16:54 3877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topeng Ireng adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari desa Tuk Songo Borobudur dan berkembang di daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Topeng Ireng yang juga dikenal sebagai kesenian Dayakan. Kesenian ini merupakan tarian kelompok yang terdiri dari tiga babak yaitu rodat, monolan, dan kewanan serta ditarikan oleh laki-laki.

Tarian topeng ireng ini memiliki ciri khas yang sedikit berbeda dibandingkan dengan tarian lainnya, Kesenian ini melibatkan musik tradisional dengan tarian, karena tarian ini memakai kerincingan yang dipakai/diikatkan pada kaki kanan dan kiri penarinya. Sehingga, kerincingan itu akan berbunyi saat penarinya melakukan gerakan. Bahkan bukan sebatas itu saja, penari pada tarian ini juga menggunakan topi yang dipakai di atas kepala sang penari dan topinya itu berliuk-liuk saat penari melakukan gerakan. Kebih tepatnya sih, para penari topeng ireng mengenakan pakaian yang mirip dengan orang Indian di Amerika.

Salah satunya yaitu Pagelaran Seni Budaya Sekar Rimba Indonesia yang berasal dari dusun Bungasari, Adikarto, Muntilan, kabupaten Magelang. Merupakan topeng ireng yang akhir-akhir ini sedang naik daun, tidak hanya di kawasan Kabupaten Magelang saja, bahkan hingga ke Boyolali, Temanggung, dan Yogyakarta. Rata-rata tembus 12-30 juta sekali pagelaran untuk pendapatan parkir saja.

Hal yang membuat Sekar Rimba Indonesia menjadi diminati banyak orang yaitu perpaduan kesenian tradisionalnya dengan musik-musik dangdut terkini. Menyanyikan lagu-lagu pop modern yang di iringi gamelan kesenian membuat para penonton seakan tak bisa menolak untuk ikut berjoged dan bernyanyi. Bahkan  Setiap akhir pagelaran kesenian biasanya di tutup dengan menyanyikan lagu-lagu jawa pop modern dan para penonton saling berjoget dan bernyanyi barang atau sering disebutnya ambyar bareng.

"Woh guayeng tenanan mas, biasane mesti rame, yo mugo-mugo tontonan tradisional ngene iki tetep enek terus, eman nek ngasi ilang". "Wah seru banget mas, biasanya rame terus, semoga kesenian tradisional seperti ini tetep ada, sayang kalo sampai hilang". Ucap Ucup salah satu penonton setia Sekar Rimba Indonesia dari Jambean, Muntilan, Magelang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun