Mohon tunggu...
Yoanda Stepfani Biantoro
Yoanda Stepfani Biantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga harimu menyenangkan !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Risiko yang Terjadi Tanpa Kita Sadari

14 September 2021   20:06 Diperbarui: 14 September 2021   20:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa kita sadari sudah hampir 2 tahun sejak pandemi Covid-19 menjalar di Indonesia, sungguh banyak hal yang berubah. Dimulai dari diri kita sendiri , saya akan mengambil contoh diri sendiri sebagai individu yang "dirasa" sudah paham betul yang namanya protokol kesehatan. 

Saya selalu memakai masker , tidak lupa membawa hand sanitizer, sebagai mahasiswa saya sudah tidak pernah datang ke kampus dan belajar secara daring , saya hanya keluar rumah untuk keperluan mendesak seperti berbelanja dan mengurus keperluan mendesak. 

Tetapi apa yang terjadi ? Saya sempat juga merasakan kejamnya pandemi dan membuat saya sadar bahwa selalu ada risiko walaupun kita sudah menghindarinya , saya dapat menghadapi risiko itu karena saya sudah mempelajari cara menghadapinya. Risiko adalah gap yang terjadi di antara kenyataan dan ekspektasi. Risiko pasti ada dan kita harus bisa menghadapinya , itulah yang diharapkan dapat kita lakukan setelah mempelajari manajemen risiko. 

Sekarang ada yang berkata , jangan lupa memakai maskermu , ingatlah bahwa maskermu sekarang itu sama dengan bajumu, bagaimana bisa kamu keluar rumah tanpa mengenakan baju ? 

Manajemen Risiko dibutuhkan untuk memastikan semua risiko yang dihadapi perusahaan ataupun individu dapat dikelola secara efektif , efisien secara menyeluruh untuk mencapai tujuan bersama. 

Manajemen risiko erat kaitannya dengan budaya risiko .Budaya risiko adalah istilah yang menggambarkan nilai-nilai , keyakinan,pengetahuan,dan pemahaman tentang risiko secara bersama oleh sekelompok orang dengan memiliki tujuan yang sama. Kita dapat menilai keberhasilan Manajemen risiko dengan melihat budaya risiko nya. 

Semenjak pandemi ada manajemen risiko yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan perusahaan, instansi pendidikan, restoran, rumah sakit , dan bisa dikatakan hampir seluruh aspek bekerja bersama demi menghadapi pandemi bersama-sama.Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan untuk membatasi kegiatan dan juga mewajibkan protokol kesehatan . 

Menurut saya pribadi pemerintah sudah sigap melakukan manajemen risiko dalam menghadapi pandemi ini , apabila dapat direspon dengan baik oleh masyarakat luas maka hasilnya dapat menjadi lebih baik , namun terkadang masih ada beberapa orang yang tidak percaya dan tidak mau memakai masker. Mereka yang tidak dapat melakukan manajemen risiko pastinya akan kewalahan saat menghadapi risiko tersebut.

Kewajiban masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dan membatasi kegiatan seiring berjalan nya waktu sudah menjadi budaya tanpa kita sadari . 

Budaya risiko ini berlaku untuk semua orang , manajemen risiko yang dilaksanakan bisa dikatakan berhasil karena munculnya budaya baru yaitu new normal , tidak ada satupun orang di dunia ini yang bisa memprediksi kapan berakhirnya pandemi di negri namun yang bisa kita lakukan adalah hidup berdampingan dengan pandemi ini, dikala ekonomi semakin merosot karena adanya pembatasan kegiatan , toko-toko dan restoran harus menutup usahanya , apa yang terjadi apabila kita terus mengurung diri karena pandemi. 

Solusi terbaik adalah  berdamai dengan pandemi , ikutilah manajemen risiko yang sudah dikelola oleh pemerintah , dengan mematuhi protokol kesehatan , membatasi kesehatan , dan juga jangan lupa untuk bersiap diri menerima vaksin yang sudah diberikan secara gratis oleh pemerintah dengan mendaftarkan diri ke RT / RW di lingkungan sekitar. Ayo lestarikan budaya risiko yang terjadi tanpa kita sadari ini. Untuk masa depan yang lebih baik bagi semua orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun