Peluh Seperti Darah
Yesus masih berlutut di tanah Getsemani, tubuh-Nya menggigil oleh tekanan yang semakin besar. Udara malam begitu pekat, seakan seluruh alam tahu bahwa sesuatu yang dahsyat akan terjadi.
Kegelapan menyelimuti-Nya bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Hati-Nya bergejolak, terbakar oleh ketakutan, kesedihan, dan beban dosa yang mulai menekan diri-Nya.
Di sekitar-Nya, murid-murid tetap terlelap. Mereka tak tahu bahwa dunia sedang berada di ambang kehancuran, dan keselamatannya bergantung pada satu keputusan di taman ini.
Tetapi Yesus tahu.
Malam ini, penderitaan bukan hanya soal salib. Penderitaan dimulai di sini---di dalam jiwa-Nya.
Peluh Seperti Darah -- Penderitaan yang Tak Tertahankan
Tiba-tiba, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya mulai terjadi.
Yesus merasakan tekanan yang begitu besar, jauh melampaui penderitaan fisik apa pun yang bisa dialami manusia.
****