Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Kasih Agape

11 Februari 2025   02:15 Diperbarui: 10 Februari 2025   23:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konsep kasih (agape) dalam Alkitab adalah bentuk kasih yang paling murni dan tanpa syarat, yang tidak bergantung pada emosi atau keuntungan pribadi. Ini adalah kasih yang mendahulukan kepentingan orang lain dan sering dikaitkan dengan kasih Allah kepada manusia serta kasih yang harus dimiliki umat Kristen terhadap sesama.

Yohanes 13:34-35

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian, semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi."

Dalam ayat ini, Yesus memberi perintah baru kepada murid-murid-Nya: mereka harus saling mengasihi sebagaimana Dia telah mengasihi mereka. Kasih ini bukan sekadar emosi atau perasaan, tetapi tindakan nyata yang mencerminkan pengorbanan dan kepedulian tanpa pamrih. Yesus sendiri menunjukkan kasih ini melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Kasih seperti ini menjadi tanda utama bagi dunia bahwa seseorang adalah murid Kristus.

1 Korintus 13:4-7 (Karakteristik Kasih Agape)

"Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Dalam bagian ini, Paulus menjelaskan karakter kasih sejati. Kasih agape bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan tindakan nyata yang mencerminkan kesabaran, kebaikan, rendah hati, dan pengampunan. Kasih ini tidak egois, tidak mudah marah, dan tidak menyimpan dendam.

Kesimpulan

Kasih agape adalah kasih yang penuh pengorbanan, tulus, dan tanpa syarat. Dalam Yohanes 13:34-35, Yesus menekankan bahwa kasih ini adalah ciri utama murid-Nya. Sementara itu, dalam 1 Korintus 13, Paulus menggambarkan sifat-sifat kasih yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kasih ini bukan sekadar emosi, tetapi keputusan untuk bertindak dengan kebaikan, kesabaran, dan pengorbanan bagi orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun