Walaupun tim nasional Indonesia sudah pasti lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tapi kalah 0-6 jelas bukan sesuatu yang enak untuk dibahas. Patah hati ini...
Ini main bola atau main tenis, kok skornya 6-0?
Kenapa kok timnas bisa kalah sampai 6 gol tanpa balas saat melawan Jepang di laga terakhir grup C putaran tiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia?
Jawabannya ya tentu saja, di sepakbola apapun bisa terjadi. Timnas Jepang memiliki kekuatan di atas timnas kita, wajar kalau mereka mendominasi pertandingan dan menang.
Soal skor yang mencolok, lha wong final Liga Champions saja yang dua timnya secara teori sama kuat saja skornya juga bisa 5-0 kok. PSG dan Inter kekuatannya relatif sama tapi PSG bisa menang 5-0, artinya skor besar selalu bisa terjadi di pertandingan bola.
Jepang sendiri juga terlihat bermain cukup serius dan sama sekali tidak memberikan ruang bagi timnas untuk berkembang permainannya. Jangankan berkembang, bernafas saja sulit, digempur dan dipressing habis selama 90 menit.
Setidaknya ada dua faktor yang kemungkinan membuat Jepang tancap gas dan serius. Faktor pertama, Jepang baru mengalami dua laga tanpa menang bahkan tanpa bisa mencetak gol. Imbang 0-0 lawan Arab Saudi dan kalah 0-1 lawan Australia. Ada dendam performa yang harus dituntaskan, juga ada pembuktian ke fans yang harus dilaksanakan. Sialnya, Indonesia yang lalu harus menjadi korban dendam dan pembuktian itu di kandang mereka.
Faktor kedua, Jepang menurunkan banyak pemain lapis kedua mereka. Jelas, para pemain ini dalam mood yang serius karena ingin membuktikan bahwa mereka tidak kalah kelas dengan pemain utama dan layak mendapatkan jam bermain lebih banyak.
Statistik pertandingan menunjukkan bagaiamana perkasanya Jepang atas Indonesia. Penguasaan bola 70% bagi Jepang vs 30% Indonesia. Jumlah tembakan Jepang 22 (10 on target) sementara Indonesia jumlah tembakannya nol. Benar-beanr kalah...
Meskipun ada banyak alasan yang bisa menjelaskan terbantainya timnas Indonesia oleh Jepang, bukan berarti kita menerima kekalahan itu begitu saja.