Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

AC Milan: Bekerja Keras dan Kalah Lagi

29 September 2021   11:21 Diperbarui: 29 September 2021   11:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit Cuneyt Cakir memberi kartu merah ke Franck Kessie (Gambar: fotmob.com)

Tidak seperti Sherriff Tiraspol yang gas pol membuat dua partai debut Liga Championsnya begitu indah dengan dua kemenangan, AC Milan mengawali dua laga comebacknya ke Liga Champions setelah absen lama dengan dua kekalahan.

Dua kekalahan beruntun yang menyakitkan karena Milan selalu unggul di babak pertama. Di Anfield mereka unggul 1-2 di babak pertama untuk kemudian kena comeback 2-3 di akhir pertandingan. Di San Siro mereka unggul 1-0 atas tamunya, sang juara Spanyol Atletico Madrid namun akhirnya kalah 1-2 oleh gol penalti di masa tambahan waktu.

Dua kekalahan yang tidak mengenakkan. Meski demikian banyak fans Milan yang bisa menerima kekelahan tersebut dan cukup "puas" dengan apa yang ditampilkan skuad Milan di dua laga tersebut.

Ya, realistis memang target Milan di Liga Champions ini memang tidak terlalu tinggi, apalagi berada satu grup dengan Liverpool, Atletico dan Porto. Belakangan, ketiganya adalah peserta rutin Liga Champions. Liverpool malah juara di 2019, Atletico juga langganan fase knockout.

Hal objektif buat Milan untuk saat ini adalah bisa rutin tiap tahun tampil di Liga Champions. Menjadi juara Serie A adalah hal yang ada di depan mata. Liga Champions? Ya itu tadi, yang penting bisa rutin tampil, progres tiap tahun adalah hal konkrit yang bisa dikejar.

Dengan kondisi seperti ini, dua kekalahan dari Liverpool dan Atletico sebenarnya masih baik saja dan positif bagi Milan. Pelajaran bagi skuad muda adalah hal penting yang didapatkan Milan.

Pengalaman bermain dengan tekanan persaingan level top Eropa melawan tim dengan speed dan pressing luar biasa macam Liverpool, lalu harus bermain sepuluh pemain sejak babak pertama melawan Atletico merupakan pelajaran istimewa buat Sandro Tonali, Fikayo Tomori, Theo Hernandez dan semua pemain muda Milan lainnya, pun bagi sang pelatih Stefano Pioli.

Dari laga tersebut menunjukkan, skuad Milan memang tahun ini lebih dalam dibanding tahun lalu tapi belum cukup dalam untuk bersaing di level tertinggi sepakbola Eropa.

Kartu merah yang diterima Franck Kessie di laga lawan Atletico semalam benar-benar membuat Milan kewalahan karena sedikitnya opsi pemain yang siap bersaing di Liga Champions.

Ya, Franck Kessie melengkapi citra buruknya di mata fans AC Milan. Belakangan ia memang sering jadi bahan cibiran fans AC Milan karena meminta kenaikan gaji dan enggan memperpanjang kontrak. Beberapa orang menyebutnya dengan nama Franck Cashie.

Mau naik gaji, kemungkinan pindah klub plus di awal musim penampilan Kessie jauh menurun dibanding tahun lalu. Kartu merah benar-benar melengkapi citra buruknya. Setengah jam dapat dua kartu kuning melawan juara Spanyol. Cashie, oh Cashie...

Tampil di San Siro, AC Milan membawa modal cukup baik dengan bekal dua kemenangan beruntun di Serie A. Sementara Atletico, walaupun skuad yang dimilikinya sangat solid namun penampilan mereka di La Liga masih belum optimal bahkan kalah di laga terakhir.

Publik San Siro warna merah hitam tersenyum menyambut kembali laga Liga Champions yang melibatkan tim kesayangan mereka. Biasanya, selama beberapa tahun tetangga mereka yang warnanya biru hitamlah yang sering bermain di Liga Champions ini.

Babak pertama berjalan cukup imbang, Milan bahkan unggul lebih dulu lewat sepakan terukur Rafael Leao dari dalam kotak penalti pada menit 20.

Namun hanya sembilan menit setelah gol Leao, musibah datang. Franck Kessie mendapatkan kartu kuning kedua yang berarti kertu merah dan membuat Milan harus bermain dengan sepuluh pemain dengan sisa satu jam pertandingan.

Babak kedua Atletico benar-benar menguasai pertandingan. Namun begitu mereka sebenarnya juga kesulitan membongkar gerendel yang dipasang Stefano Pioli. Sampai dengan menit 75 shoot on goal dari Atletico bahkan masih nihil. Banyak tembakan yang tidak akurat maupun mampu diblok oleh pemain bertahan Milan.

Milan praktis tidak mampu melakukan serangan berarti di babak kedua. Alur bola hanya sampai setengah lapangan saja. Giroud yang masuk menggantikan Leao benar-benar terisolir di depan. Sekali dua kali, Theo dari kiri dan Saelemakeers dari kanan mencoba menggiring bola dengan cepat ke pertahanan Atletico tapi tentu mudah saja diantisipasi serangan individual seperti itu.

Upaya tak kenal lelah Atletico akhirnya membuahkan hasil di menit 84, Alessio Romagnoli seperti kehilangan konsentrasi dan tidak melakukan gangguan berarti ketika Antoine Griezmann yang masuk sebagai pemain pengganti menyambar bola umpan dari sisi kanan pertahanan Milan. Bola meluncur cepat di pojok gawang Mike Maignan. Skor 1-1.

Sampai kemudian tifosi Milan harus menerima ketika Atletico mencetak gol melalui penalti di menit 90+7. Sedikit harapan, Maignan bakal melakukan penyelamatan seperti ketika ia menggagalkan eksekusi Mo Salah di Anfield. Namun, Luis Suarez sama sekali tidak melakukan kesalahan. Skor akhirpun. 1-2 untuk Atletico.

AC Milan memang harus segera melupakan pertandingan ini, lengkap dengan kontroversi penlati maupun blunder Kessie. Partai Serie A melawan Atalanta sudah menunggu di hari Senin. Untungnya, Atalanta juga main di Liga Champions, jadi sama-sama capek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun