Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perempatfinal Sepakbola Pria: Hujan Gol, Penalti, Drama

1 Agustus 2021   07:09 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:21 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebastian Cordova (Meksiko) bergaya setelah mencetak gol (Gambar: today.in-24.com)

Perempat final cabang olah raga sepak bola  pria Olimpiade Tokyo berjalan dengan penuh warna. Dua pertandingan berakhir dalam waktu normal, satu pertandingan selesai lewat perpanjangan waktu dan satu pertandingan berakhir setelah adu penalti.

Korea Selatan menjadi satu-satunya juara grup yang tersisih di perempat final, mereka menyerah dari Meksiko yang memang tampil mempesona sepanjang turnamen. Duel Meksiko vs Korea Selatan berakhir dengan skor layaknya pertandingan tenis 6-3.

Sangat wow, sembilan gol tercipta dalam satu pertandingan. Kedua tim memangn sangat produktif de babak penyisihan grup. Korea Selatan mencetak 10 gol dan Meksiko membuat 8 gol dalam tiga pertandingan dan kolaborasi mereka dalam satu pertandingan membuat penonton kenyang akan gol.

Henry Martin dan Sebastian Cordova masing-masing mencetak dua gol untuk Meksiko, satu gol Cordova diperoleh lewat penalti. Dua gol lain dilesakkan oleh Luis Romo dan penyarang pengganti Eduardo Aguirre.

Dari Korea Selatan, pemain nomor 10 Lee Dong-gyeong memborong dua gol. Saru gol lagi dibuat oleh pnenyerang Hwang Uijo pada menit 90+1.

Meksiko lolos dan memang mereka layak lolos walaupun sempat kalah dari tuan rumah Jepang di babak penyisihan grup. Secara permainan, Meksiko menampilkan permainan yang menjanjikan, untuk urusan gol mereka bahkan sudah membuat 14 gol dalam empat pertandingan.

Perempat final Spanyol vs Pantai Gading juga berakhir dengan banyak gol. Tujuh gol tercipta di pertandingan ini, lima buat Spanyol dan dua buat Pantai Gading. Bedanya skor akhir 5-2 didapat setelah perpanjangan waktu. Di waktu normal pertandingan berakhir imbang 2-2.

Selain banyak gol, pertandingan juga berlangsung dramatis. Pantai Gading yang akhirnya kalah sempat dua kali unggul di waktu normal. Defender Manchester United Eric Baily sudah mencetak gol saat 10 menit babak pertama, yang kemudian disamakan oleh Dani Olmo menit 30 memanfaatkan blunder bek Pantai Gading yang bermaksud mengoper bola ke kiper dengan dada.

DI menit akhir babak kedua, menit 90+1, Pantai Gading mampu mencetak gol melalui penyerangnya Max Gradel. Pantai Gading sudah bersiap merayakan kemenangan, namun dua menit kemudian (menit 90+3),  Rafa Mir striker Spanyol yang masuk di babak kedua berhasil membuat gol penyeimbang dan memaksa pertandingan dilanjut ke perpanjangan waktu.

Rafa Mir akhirnya benar-benar menjadi super sub setelah menambah dua gol lagi di perpanjangan waktu. Hattrick yang sekaligus menepis anggapan bahwa Spanyol tidak punya striker yang tangguh. Yah, walaupun belum terbukti juga sih seberapa tangguh si Mir ini, mungkin saja memang di pertandingan ini ia sedang beruntung...

Satu gol lagi buat Spanyol di extra time diperoleh dari penalti Mikel Oyarzabal. Spanyol lolos ke semifinal, sebagai tim terkuat sudah seharusnya mereka lolos ke semifinal. Namun, dengan skuad yang lengkap, langkah Spanyol benar-benar tidak mudah untuk sampai di semifinal. Sisi baiknya, mental mereka sudah terlatih melalui fase sulit.

Kalau di dua pertandingan terjadi banjir gol, maka di dua pertandingan lain gol cukup seret dan minim tercipta.

Brasil vs Mesir berakhir 1-0 untuk kemenangan Brasil. Satu-satunya gol di pertandingan ini dicetak oleh striker Brasil Matheus Cunha di menit 37. Kabar baik buat Brasil, Cunha penyerang yang bermain di klub Bundesliba Hertha Berlin ini kembali mampu mencetak gol.

Sebelum Olimpiade, Cunha adalah andalan Brasil untuk mencetak gol, namun di dua laga awal dia sepertinya belum mampu menemukan sentuhan terbaiknya dan menyia-nyiakan banyak peluang termasuk saat gagal penalti lawan Jerman. Dengan kembalinya Cunha bikin gol maka sekarang tidak hanya Richarlison saja yang menjadi tumpuan Brasil dalam urusan membobol gawang lawan.

Walau menguasai pertandingan, sepanjang laga berjalan sebenarnya Brasil memang kesulitan menembus pertahanan Mesir. Beruntung, berawal dari serangan dari sisi sayap kiri Richarlison mengirim umpan mendatar yang disambut dengan tendangan terarah Cunha ke pojok kanan gawang Mesir.

Brasil menang dan berhak lolos ke semifinal, sebuah hal yang wajar.

Pertandingan peremat dinal yang paling panjang durasi waktunya adalah tuan rumah Jepang vs Selandia Baru karena harus berakhir sampai adu penalti. Cukup mengejutkan Jepang tidak mampu membongkar pertahanan Selandia Baru.

Tercatat 21 tembakan dilesakkan Jepang, hanya 4 yang on target dan tidak satupunh jadi gol, Selandia Baru membuat 8 tendangan dan 2 diantaranya on target. Skor 0-0 tetap awet meskipun sudah dilakukan perpanjangan waktu 2x15 menit. Pertandingan pun dilanjut adu penalti.

Empat algojo tuan rumah sukses melaksanakan tugas tendangan penalti, satu penendang Selandia Baru mampu diantisipasi kiper Jepang, Kosei Tani. Satu lagi tendangannya melambung.Japang menag 4-2 dalam adu penalti dan lolos ke semifinal. Sebagai tuan rumah dan juara grup di babak penyisihan, Jepang juga sangat layak berada di semifinal.

Partai semifinal akan digelar 3 Agustus, Meksiko akan menghadapi Brasil dan Jepang akan melawan Spanyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun