Mohon tunggu...
Yhunk Yuliani
Yhunk Yuliani Mohon Tunggu... Pemerhati -

Konselor yang ingin menyambung silaturrahim lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bijak Bermedsos

31 Mei 2017   10:04 Diperbarui: 31 Mei 2017   10:25 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BIJAK BERMEDSOS

Jauh berabad-abad sebelum teknologi media berkembang seperti saat ini, Islam sudah mengajarkan tata cara komunikasi yang benar. Bagaimana menghormati orang lain melalui tulisan atau ucapan. Imam Al Ghazali menegaskan bahwa “Kedua tangan harus dijaga dari memukul orang muslim, atau dari menulis sesuatu yang tidak boleh diucapkan. Bahwa pena itu adalah salah satu dua lisan, maka jagalah penamu dari sesuatu yang harus terjaga dari lisan.” (Dikutip dari Kitab Bidayatul Hidayah, hal 172)
 Kalau kita bandingkan dengan kondisi saat ini, terutama perkembangan komunikasi di media sosial, kebanyakan pengguna media sosial kurang memperhatikan etika bermedia atau berkomunikasi. Tidak menjaga lisan maupun tulisan.

Media Sosial (Medsos), seperti facebook, twitter, line, whatsap, blog, web dan lain-lain adalah media yang sangat membantu mempermudah akses manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Segala urusan dan komunikasi mulai dari pertemanan, pendidikan, perdagangan dan lain-lain menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan adanya medsos. Namun demikian penggunaan medsos yang tidak benar justru akan memunculkan permasalahan baru. Untuk itu perlu adanya etika dalam bermedsos, mulai dari segala ucapan atau komentar, postingan gambar, maupun sharing informasi. Sebab dampak  yang ditimbulkan oleh medsos sangatlah besar, apalagi jika menyentuh ranah privacy orang lain, bahkan mungkin juga fitnah yang tidak tersadari. Medsos sangatlah berpotensi mempersatukan ummat atau memperpecah ummat. Na’udzu billahi min dzalik.

Komunikasi di media sosial pada dasarnya adalah sama dengan komunikasi di dunia nyata. Segala etika harus tetap dijaga, demi menjaga keharmonisan, kerukunan bahkan keselamatan penggunanya sendiri. Oleh karena itu mari kita menggunakan media sosial dengan bijak, agar kita bisa merasakan manfaatnya, bahkan bisa menjadi ladang pahala bagi kita. Diantaranya kita gunakan media sosial  sebagai media da’wah berbagi ilmu dan kebaikan, sarana sharing informasi yang menfaat dan dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan ummat, media berbisnis, media pertemanan yang manfaat.

Dan yang sebaiknya kita hindari dalam media sosial demi keselamatan diri sendiri maupun orang lain adalah menggunakan identitas yang benar (bukan identitas samaran, apalagi menggunakan identitas orang lain), tidak membuat status yang bisa memunculkan kontroversi, tidak mudah mensharing informasi sebelum memastikan kebenarannya dan berhati-hati sekali jangan sampai melakukan fitnah, berhati-hati dalam berkomentar (membedakan mana yang komentar umum dan mana yang sebaiknya inbox, jupri atau personal messege) dan yang penting jangan sampai menyinggung perasaan maupun mengadu domba.

Penggunaan media sosial dapat menimbulkan efek ketagihan atau kecanduan, dalam artian jika kita terbiasa menggunakannya maka akan sulit sekali untuk menghindarinya, kapanpun dan dimanapun kita akan menggunakannya. Bahkan tak jarang waktu kita tersita habis hanya untuk bemedsos. Ini yang harus diwaspadai. Kita harus mempunya kontrol diri yang kuat agar dapat membagi waktu dengan baik. Terutama para pelajar dan mahasiswa. Fakta membuktikan bahwa rata-rata prestasi pelajar dan mahasiswa mengalami penurunan akibat semangat belajar menurun karena pengaruh medsos. Belum lagi efek negatif lainnya, seperti pergaulan bebas yang meningkat, penipuan, dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya. Maka sekali lagi, mari kita gunakan medsos dengan bijak agar bisa bermanfaat bukan malah merugikan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun