Mohon tunggu...
Yhana Ghalingga
Yhana Ghalingga Mohon Tunggu... Freelancer - Freewriter

menulis ketika suara tidak lagi terdengar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terjepit Paha Panas

7 April 2014   16:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat malam selepas bekerja lembur, pulang melewati jalan yang dipenuhi anak muda yang lagi nongkrong dan bercengkrama dengan pasangannya, melihat itu teringat kembali masa muda tempo dulu, bersamaan dengan itu ada panggilan deringan yang harus segera aku perhatikan, deringan handphone dari orang rumah yang menitip salam hangat kalau pulang mampir beli ikan untuk makan malam.
Akhirnya berkeliling mencari rumah makan atau warung tenda ayam goreng dan bebek goreng, setelah berkeliling akhirnya dapat juga di dekat sebuah kampus tapi agak menyudut, banyak sekali pembelinya terutama anak anak mahasiswa dan mahasiwi maklum dekat juga dengan kos-kosan.
Lebih singkatnya saya pesan deh, sambil menunggu pesanan saya lihat yang makan banyak sekali anak perempuan dibangku bangku itu, entah kenapa pikiran ini jadi berprasangka negatif, baru saja pikiran itu ada dan mau dihapus, munculah seorang laki laki sudah sedikit berumur tapi klimis, kayaknya pebisnis atau entahlah yang pasti mobilenya keluaran 1 tahun terakhir. Sang lelaki duduk langsung di pojok agak gelapan menghindar dari kebanyakan pembeli, dia menggelengkan kepala saat pelayan datang menanyakan pesanan yang sempat terdengar oleh telinga “lagi nunggu seseorang dulu”.
Sekitar 30 menit kemudian datanglah cewek mendekati dan duduk disampingnya, usianya ya seumur mahasiswi di sekitaran kampus tersebut, pakaiannya golongan cabe cabean deh. Sang perempuan pesan makanan untuk berdua bebek goreng, ternyata sama dengan salah satu pesananku. Pesananku dan dia sudah selesai bebek goreng, aku tinggal nunggu pesananku satu lagi dan kulihat pembeli yang lain sudah tidak ada maklum sudah jam 11 malam, dalam suasana yang sepi itu mendadak terdengar jeritan dari bangku pojok yang ada si lelaki dan cewek tadi ” Aduh…tanganku kejepit paha panas”, dengan replek saya sama mas pedagang melihat ke pojok dan ternyata saking nafsunya makan sang lelaki jemarinya kepanasan mengambil daging paha bebek goreng dengan muka yang lucu meringis. Sang cewek bilang ” tuh kan papa sih, enggak hati-hati serba buru-buru jadinya kepanasan, “. Ternyata si cewek itu anaknya yang di tengok sama papanya sekalian makan malam dulu sebelum ke tempat kosnya.

Akhirnya pesananku selesai dan pulang ke rumah, makan bersama keluarga dengan hati hati paha bebek goreng sambil cerita kejadian tadi dan mereka ketawa.@y2nh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun