Mohon tunggu...
Yety Ursel
Yety Ursel Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu merasa kurang banyak tau

Menulis untuk menyalurkan energi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Meletak Lempah Kuning di Tapak Antu

29 Desember 2015   10:23 Diperbarui: 29 Desember 2015   10:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 Mengisi liburan akhir tahun 2015 ini, bersama teman-teman sekelas semasa di SMA dahulu, saya berkunjung ke Pulau Bangka. Bangka kami pilih karena di sana ada teman yang sudah siap menyambut kedatangan kami.

Rencana perjalanan ke Bangka  sudah kami sepakati sejak sebulan yang lalu. Bandara Soeta kami pilih sebagai titik pertemuan. Tini yang tinggal di Ciamis, Ami, dan Yanti dari Bandung berkumpul di Bandung sebelum menuju Soeta. Nanang yang tinggal di Jakarta dan saya yang tinggal di pojok Banten bergerak masing-masing. Pukul 6.30 kami sudah berkumpul di Terminal IA.

Kamis, 24 Desember 2015 Pukul 11.00 (seharusnya pukul 9.50) pesawat kami take off dan tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pukul  12.00 WIB. Kami disambut  oleh Indra bersama Nita istrinya, Dede dan Endah, dua-duanya teman sekelas kami yang juga suami istri dan kedua anak mereka.

Dari Bandara kami  langsung menuju hotel Bangka City Hotel bergabung dengan Indra dan istri yang sudah lebih dahulu menginap di sana.

Setelah beristirahat sejenak,  kegiatan berlibur di  Pulau Bangka kami mulai dengan berkeliling kota Pangkal Pinang, menikmati senja di Pantai Padi, dan ditutup dengan menyantap mie khas Bangka dengan taburan ikan kering dan perasan jeruk kunci  di kota tua Mambo, kota yang banyak dihuni oleh etnik china.

Hari kedua kami meluncur ke Muntok, Ibu Kota Kabupaten Bangka Barat. Jarak dari Pangkal Pinang ke Muntok kira-kira 138 km. Jarak tempuh sekitar 2 jam dengan kondisi jalan yang sangat  lancar. Kegiatan di Muntok kami awali dengan mengunjungi Mesjid Jami Muntok yang bersebelahan dengan Klenteng Kong Fuk Miau.  Sementara kaum lelaki melaksakan solat Jumat, kami para perempuan menunggu sambil melihat-lihat bangunan Klenteng.

Mesjid Jami dan Klenteng yang letaknya bersebelahan

Tujuan berikutnya  adalah Bukit Menumbing. Di atas bukit ini pernah tinggal Proklamator kita,  Bung Hatta saat diasingkan oleh Belanda. Tapi, karena kendaraan yang akan menaiki bukit ini harus  bergiliran dan waktu kami sangat terbatas, kami tidak jadi naik ke atas bukit. Sebagai gantinya kami  kemudian menuju Wisma Ranggam, sebuah Wisma yang juga pernah ditempati oleh Bung Karno dan KH. Agus Salim, juga karena diasingkan oleh Belanda.

Di dalam Wisma Ranggam kita bisa melihat-lihat kamar yang pernah ditempati oleh Bung Karno juga kamar KH Agus Salim. Wisma juga memamerkan foto-foto tokoh yang pernah menempati wisma tersebut.

Wisma Ranggam (koleksi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun