Mohon tunggu...
Denny Yerianto
Denny Yerianto Mohon Tunggu... Human Resources - Penikmat kopi dan teknologi

Humanis yang senang berbagi soal kopi dan teknologi serta kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hujan dan Kopi (Sesungguhnya) adalah Sahabat Lama

3 Desember 2017   16:59 Diperbarui: 3 Desember 2017   17:38 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah kedai kopi di timur Jakarta, seorang owner kedai kopi mengeluhkan bahwa seolah hujan adalah musuh bagi kedai kopi.

"Setiap hujan tiba, kedai kopi kami langsung sepi."

"Lho, bukannya banyak juga yang datang untuk meneduh karena hujan ?", tanya saya.

" Memang ada sih satu-dua yang datang ngopi sambil menunggu hujan reda. Tapi tentu jumlah yang diminum dan dimakan berbeda jumlahnya dengan pengunjung yang datang ke kedai kopi kami untuk menikmati kopi dan makanan kami."

"Jadi omzet mengalami penurunan ?

"Ya, Bulan ini saja (Oktober), omzet kami nge-drop hingga 20-30% dari bulan sebelumnya. Dan itu karena hujan ..."

Mengkambing-hitamkan hujan adalah cara yang mudah melepaskan amarah akibat merosotnya omzet. Tapi tahukah Anda bahwa kopi dan hujan adalah sahabat lama?

Hujan adalah habitat asli kopi

Syarat tumbuh tanaman kopi adalah tergantung dari iklim, suhu dan ketinggian. Tanaman kopi membutuhkan iklim tropis dengan ketinggian 400-800 dpl untuk kopi robusta dan 800-1500 dpl untuk kopi arabika. Adapun suhu lingkungan untuk kopi arabika sekitar 16-22C, sementara robusta mampu beradaptasi dengan suhu sekitar 20-28C.

Sebagai bayangan, kota Batu Malang, memiliki ketinggian sekitar 1000 dpl. Atau Dataran Tinggi Gayo dan Dataran Tinggi Dieng ketinggian 1500 dpl. Selanjutnya apa yang Anda bayang kan  dengan Kota Malang dan Dieng ? aha benar sekali, dingin dan hujan !

Untuk diketahui bahwa tanaman kopi membutuhkan curah hujan 1000-1500 mm per tahun untuk Kopi Arabica dan 2000 mm per tahun untuk Kopi Robusta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun