Data statistik pertandingan menunjukkan bahwa rata-rata kecepatan sprint para pemain Indonesia tetap stabil, menandakan kebugaran yang baik dan efektivitas latihan interval tinggi (high-intensity interval training atau HIIT) yang diterapkan oleh pelatih dalam program latihan mereka.
Stabilitas Pertahanan
Keunggulan satu gol sering kali membuat tim cenderung lebih defensif untuk menjaga skor, tetapi tantangannya adalah mempertahankan fokus dan organisasi tim. Dalam pertandingan ini, Indonesia menunjukkan stabilitas pertahanan yang cukup baik dengan menerapkan konsep defensive compactness dan zona marking.
 Lini belakang yang dipimpin oleh Jay Idzes dan Rizky Ridho menjaga kedisiplinan dalam menjaga jarak antar pemain, memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh tim lawan. Salah satu prinsip dalam sports science untuk pertahanan yang efektif adalah mengurangi defensive distance, ialah jarak antara lini belakang dan lini tengah agar lawan tidak mudah menciptakan peluang berbahaya.
Selain itu, kiper Maarten Paes juga memainkan peran penting dalam komunikasi dan positioning. Berdasarkan analisis data pertandingan, Rizky melakukan lima intersep umpan silang (cross interception), menunjukkan kemampuannya dalam membaca taktik serangan lawan dan mengurangi seberapa ancaman dari bola-bola udara.
Aspek Psikologi: Mentalitas Kompetitif dan Manajemen Tekanan
Dalam psikologi olahraga (sports psychology), salah satu faktor penentu kemenangan dalam suatu pertandingan ketat adalah manajemen tekanan (pressure management). Tim asuhan pelatih, Patrrick Kulivert menunjukkan perkembangan dalam aspek ini dengan tetap tenang dalam situasi-situasi krusial, terutama saat Bahrain mulai meningkatkan intensitas serangan dari babak kedua.
Analisis Penulis, Tiga faktor utama konsentrasi mendukung menang
Pertama, Mentalitas kompetitif: Pemain Indonesia tidak menunjukkan rasa panik meskipun berada dalam tekanan. Ini menunjukkan bahwa latihan simulasi pertandingan ketat yang dilakukan selama pemusatan latihan berhasil membangun daya tahan mental pemain.
Kedua, Konsentrasi penuh: Kesalahan individu di menit-menit akhir sering menjadi penyebab kebobolan dalam pertandingan sebelumnya. Namun, dalam laga ini, Indonesia tetap fokus dan tidak melakukan kesalahan fatal.
Ketiga, Kepercayaan diri dalam menyerang: Keputusan Marselino dan Romeny dengan beraninya memainkan tiki-taka dalam kotak penalti dan mencetak gol Tunggal mencerminkan kepercayaan diri, yang merupakan elemen penting dalam psikologi performa pemain dalam suatu aktivitas olahraga. Terutama setelah, Ricky Kambuya dimasukan pada menit akhir, semakin banyak membangun serangan dan terobosan tajam dibangun Indonesia.