Mohon tunggu...
Yenny Novita
Yenny Novita Mohon Tunggu... Guru - Sharing 💐 Caring

Momie, Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aku, Sosial Media, dan Relasi yang Terhenti

21 November 2022   12:21 Diperbarui: 21 November 2022   12:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat telah mengubah cara berkomunikasi manusia. Salah satunya adalah sosial media, sebuah platform digital yang kini menjadi jembatan komunikasi sehari-hari, berbagi konten tulisan, foto atau video untuk keperluan pribadi ataupun bisnis. Membuat konten media sosial dan mendapat banyak komentar serta like menjadi sebuah pengakuan dan kebanggaan bagi sebagian orang. Sekedar scrolling media sosial menjadi salah satu aktivitas mengisi waktu luang yang menyegarkan atau justru mungkin bisa melelahkan karena sekedar scrolling tanpa tujuan, seperti pengalaman saya :) 

Saat itu, di malam hari ketika anak saya sudah tidur, scrolling instagram menjadi salah satu aktivitas yang saya lakukan sambil beristirahat dari kesibukan. Kemudian, saya menyadari, justru dengan seperti  itu kok saya menjadi capek dan bosan. S

aya menghabiskan waktu untuk melihat berbagai foto dan video yang bertebaran di instagram atau story whatsapp dalam rangka "beristirahat", justru membuang waktu saya. Ya, membuang waktu saya, ketika saya menyadari instagram saya lebih banyak memuat berita tentang kpop, artis tanah air, dan sesuatu yang sedang trend. Apakah itu salah? TIDAK! Tapi ketika itu saya merasa bahwa itu bukan cara yang utama bagi saya untuk "beristirahat". Sejak kapan instagram saya berisi seperti ini? Tentu sejak saya mengizinkan hal itu untuk saya baca dan dengar, instagram disetting seperti itu, kan? 

Seharusnya tidak seperti ini, seharusnya saya bisa melakukan hal lain lebih bermanfaat. Tidur atau mengisi waktu dengan sesuatu yang membangun pikiran dan hati saya. Sosial media entah apapun bentuknya seharusnya bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih baik. Salah satu manfaat sosial media adalah mendekatkan yang jauh, apakah itu yang masih dikerjakan? 

Seberapa dari kita, sering melihat story teman/saudara dan merasa sudah cukup dekat dengan hanya melihat foto/video mereka? Tanpa pernah telpon/video/berkunjung untuk bercengkrama lebih hangat? Secanggih apapun teknologi, mari kembali pada relasi manusia sesungguhnya. 

Menatap dan saling memperhatikan ekspresi, emosi satu sama lain. Kita bisa menjadi manusia lebih berguna dengan mengisi ruang kosong di sisi hati orang tua, saudara dan teman-teman kita. Saling bercengkrama, membicarakan ingatan indah masa lalu, menanyakan kabar dan pergumulan, saling menguatkan dengan doa, tawa dan pelukan hangat. 

Kitalah penguasa sosial media, bukan sebaliknya. Teknologi boleh terus berkembang, tapi hanya sapaan hangat yang mengisi hati manusia, itulah interaksi sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun