Malang, 18 April 2025 -Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan kepedulian dan kontribusinya dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan pertama: Tanpa Kemiskinan. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, para mahasiswa memberikan edukasi dan pendampingan kepada warga di kawasan Jalan Ambarawa dan Jalan Surabaya, Malang, agar mereka bisa lebih maksimal dalam mengakses berbagai layanan pemerintah seperti BPJS, bantuan sosial (bansos), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Komitmen pada SDGs 1: Tidak Ada yang Tertinggal
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen mahasiswa UM dalam mewujudkan semangat "no one left behind", inti dari SDGs 1 yang bertujuan menghapus kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan yang merata. Pemerintah Indonesia menargetkan angka kemiskinan di wilayah pedesaan menjadi 0% pada 2030, selaras dengan agenda global SDGs. Mahasiswa UM berkontribusi langsung dengan turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan hak-hak warga atas layanan yang telah disediakan negara.
Pendampingan dalam Mengakses Layanan Sosial: BPJS, Bansos, dan KIP
Dalam implementasinya, para mahasiswa melakukan penyuluhan secara langsung melalui kunjungan ke rumah-rumah dan forum warga. Mereka memberikan penjelasan terkait proses pendaftaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, cara pengajuan bansos, serta alur memperoleh KIP bagi anak-anak usia sekolah. Selain memberikan informasi, mahasiswa juga membantu menyelesaikan kendala administratif yang dihadapi warga, seperti dokumen yang tidak lengkap atau keterbatasan akses terhadap teknologi.
Salah satu mahasiswa menyampaikan, "Banyak warga sebenarnya memiliki hak atas layanan ini, tapi mereka belum mengetahui prosedurnya atau tidak memahami manfaat yang bisa mereka peroleh. Kami ingin memastikan bantuan dari pemerintah tepat sasaran."
Kegiatan ini menyasar penduduk di sekitar Jalan Ambarawa dan Jalan Surabaya, dua wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi yang berada dekat dengan kampus UM. Melalui pendampingan intensif, beberapa warga berhasil mendapatkan layanan BPJS gratis, memperoleh bansos yang sebelumnya terhambat, serta memberikan akses KIP kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga. Seorang warga, Ibu Siti, menyampaikan rasa syukurnya, "Saya baru tahu kalau anak saya bisa dapat KIP. Biaya sekolah sekarang jadi lebih ringan. Terima kasih untuk adik-adik mahasiswa yang sudah membantu."