Mohon tunggu...
Maulana Humam Daffa
Maulana Humam Daffa Mohon Tunggu... -

Menikmati baca dan tulis sebagai sebuah kegiatan..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inilah Anggota Dewan Kita Melalui Jalur Keluarga

30 Januari 2011   07:53 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 5400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_86483" align="aligncenter" width="300" caption="Politik Keluarga/romokoko.com"][/caption] Keluarga pejabat negara di berbagai wilayah di Indonesia mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota bahkan anak presiden mengalir ke Gedung DPR. Ada yang menjadi anggota DPR, DPD maupun DPRD di berbagai daerah. Pemilihan langsung menjadi sarana yang mengantarkan golongan darah biru ini dalam perpolitikan tanah air ke puncak-puncak politik. Karena popularitas orang tuanya, mertuanya, suami-isteri, kakaknya atau kerabatnya yang menjadi pejabat negara memudahkan dinasti politik menjadi kekuatan dan dikenal masyarakat. Berikut nama-nama yang anggota DPR dan DPD yang saat ini mengisi bangku empuk anggota dewan terhormat dari trah kekuasaan: 1. Edhie Baskoro Yudhoyono

1296373243538787182
1296373243538787182
Edhie Baskoro Yudhoyono

Pria kelahiran Bandung, 24 November 1980, ia mendapat kepercayaan memimpin Sekjen DPP Partai Demokrat. Pria pemegang dua gelar kesarjanaan: Bachelor of Commerce Finance dan Electronic Commerce dari Curtin University of Technology, Perth, Western Australia. Berdasarkan rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Jawa Timur, Ibas memperoleh 327.097 suara. Perolehan suara Ibas di daerah pemilihan Jawa Timur VII paling tinggi. Pesaing terdekatnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Heri Akhmadi, memperoleh 74.958 suara.

DI usia yang belum genap tiga puluh tahun, Edhie Baskoro Yudhoyono memegang dua posisi politik penting di negeri ini. Tahun lalu dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan meraup 80 persen suara di daerah pemilihan Jawa Timur VII (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi), suara terbesar dalam pemilu legislatif 2009. Dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei lalu, Ibas-begitu ia biasa dipanggil-didapuk menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. 2. Puan Maharani

1296373316557848318
1296373316557848318
Puan Maharani Selama ini Puan Maharani jarang disebut sebagai politisi. Ya, dia bukan pengurus sebuah partai politik, bukan anggota DPR. Dia tidak memiliki jabatan politik. Tapi sebenarnya penggemar menari ini tanpa disadari sudah melakukan aktivitas politik. Dia disiapkan sebagai penerus Megawati. Puan merupakan anak ketiga Megawati Soekarno Putri, atau anak pertama Megawati dari suaminya, Taufiq Kiemas. Saat Megawati menjadi Presiden 2001-2004, Puan Maharani selalu berada di sampingnya, bila melakukan kunjungan resmi ke daerah atau ke luar negeri. Inilah aktivitas politik Puan Maharani yang mungkin tak disadarinya. Dengan mendampingi Megawati, Puan Maharani semakin familiar di kalangan publik. Wajah ibu muda kelahiran 6 September 1973 ini pun semakin dikenal. Beberapa kali Puan Maharani dipercaya Megawati melakukan aktivitas sosial. Istri dari Happy Hapsoro ini belajar banyak mendekati 'wong cilik'. Dia menjadi duta Megawati untuk mengirim bantuan untuk para korban bencana, dari Sabang sampai Merauke. Sering kali, saat memberikan bantuan itu, Puan menyatakan bahwa dirinya diutus Megawati. Proses belajar politik Puan Maharani semakin ditempa saat Pemilihan Presiden 2009 lalu. Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia (UI) ini terpaksa semakin dalam untuk ikut terlibat dalam proses politik. 3. H. Himat Tomet
1296373387781911772
1296373387781911772
H Hikmat Tomet

H Hikmat Tomet, suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dengan mulus melaju ke Senayan setelah meraih suara terbanyak pada Pemliu) 9 April 2009 dari daerah pemilihan (Dapil) II Banten Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon. Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang, Hikmat Tomet calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 70.259 suara.

Saat ini H Hikmat Tomet, adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Banten, masabakti 2009-2014. Ia terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) di kawasan Wisata Pantai Anyer 2009 silam. Hikmat Tomet, menggantikan ketua sebelumnya Mamat Rahayu, yang menjabat sebagai ketua priode tahun 2004-2009. 4. Andika Hazrumy

1296373437844826769
1296373437844826769
Andika Hazrumy Andika Hazrumy dilahirkan 24 Tahun silam. Andika merupakan putra pertama pasangan Drs. H. Hikmat Tomet, MM., dan Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE. Andika menjalani masa kecil, tumbuh dan berkembang bersama lingkungan masyarakat yang modern dan agamis. Ia menamatkan pendidikan Sekolah Dasar hingga SLTA di Bandung. Ia juga terlibat dalam beberapa organisasi, diantaranya; Ketua Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Prov. Banten, Wakil Ketua GP ANSOR Prov. Banten, Bendahara Karang Taruna Prov. Banten, Dll. Andika juga mendirikan dan memimpin beberapa perusahaan seperti; PT. ANDIKAPRADANA UTAMA, PT. PELAYARAN SINAR CIOMAS PRATAMA, dan PT. RATU HOTEL. 5. Agus Gumiwang Kartasasmita
1296373139624192642
1296373139624192642
Agus Gumiwang Kartasasmita/Istri Agus Gumiwang Kartasasmita adalah seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Agus adalah putra dari Ginandjar Kartasasmita. Agus memulai kariernya sebagai pengurus GEMA, salah satu organisasi kepemudaan di bawah Golkar, pada periode tahun 2004-2009, Agus menjadi salah satu ketua DPP Golkar. Pada tahun 1997-1999 Agus pernah menjadi anggota MPR mewakili Gapensi. Dan dalam pemilu tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili Dapil Jabar II. Politisi Golkar yang masih berusia 37 tahun dan menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar bidang Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Keamanan ini yang didorong oleh koleganya di DPP Partai Golkar untuk ikut mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua DPR-RI. Anggota DPR periode 1999-2004 ini saat ini sedang menyelesaikan tesis untuk meraih gelar S-2 di sebuah universitas di Bandung, Agus juga pernah menjabat Ketua Umum AMPI dalam usia 27 tahun. Berdasarkan uji intelegensia anggota legislatif, ternyata putra Ketua Dewan Perwakilan Daerah 2004-2009 Ginanjar Kartasasmita ini mendapat nilai di atas rata-rata 75 persen. Bahkan "kemampuan pemasaran" mendapat nilai 81 persen dan kemampuan kerja sama tim mendapat nilai 81 persen. Agus Gumiwang Kartasasmita adalah alumnus Western Pacific University. Dia juga Wakil Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) dan kerap menjadi pembicara pada konferensi atau pun forum-forum berskala nasional dan internasional. 6. Achmad Muntaz Rais
12963732151145072282
12963732151145072282
Achmad Muntaz Rais Ahmad Mumtaz sendiri merupakan alumnus Fakultas Ekonomi UGM. Saat ini Mumtaz berumur 23 tahun, masih lajang. Bisa jadi, Mumtaz merupakan caleg termuda di PAN. Bujang kelahiran 17 september 1983 ini meulai kiprahnya di perpolitikan dengan menjadi pengurus di BM PAN (Barisan Muda Penegak Amanat Nasional) di DIY, setelah merangkak dari kader biasa, kemudian naik menjadi wakil bendahara DPW BM PAN dan terakhir menjadi bendahara DPW BM PAN. Berbeda dengan dua pewaris klan politik lainnya yang memang langsung masuk ke level nasional di partainya masing-masing, seperti Puan Maharani yang langsung duduk di DPP PDIP serta Ibas yang juga langsung duduk di DPP Partai Demokrat, maka Ahmad Mumtaz Rais memulainya di daerah, yaitu di DIY tenpat tinggalnya, itu pun dia tidak langsung masuk di kepengurusan partai, namun berlatih dulu di organ partai yang bergerak di kalangan anak muda, yaitu BM PAN. hal ini menarik dicermati, karena hal itu bisa jadi adalah sebuah strategi pematangan berorganisasi, karena sebagai dengan embel-embel nama Rais di belakang namanya, ia tidak mau nantinya justru akan mempermalukan ayahnya ketika dia tidak matang dalam berpolitik. Sesuai dengan keinginan awalnya sejak kampanye yang ingin duduk di komisi yang membidangi masalah yang berkaitan dengan ekonomi, sesuai dengan latar belakang pendidikannya di Fakultas Ekonomi UGM, maka Mumtaz akhirnya memilih untuk masuk ke komisi VI DPR RI. 7. Dodi Reza Noerdin

12963732631046272107
12963732631046272107
Dodi Reza Alex Noerdin Dodi Reza Alex Noerdin merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 (Komisi VI), dari fraksi Golkar, daerah pemilihan Sumatera Selatan 2, juga ditunjuk sebagai anggota BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen-DPR RI). Dodi Reza Alex Noerdin yang fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan Belanda, tercatat sebagai caleg dengan pendukung terbesar di Dapil Sumatera Selatan I. Putra sulung Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini memecahkan rekor nasional di Partai Golkar untuk Pemilu Legislatif 2009 dengan meraih 218.995 suara. Sukses Dodi berkat kerja keras dan cerdas selama tiga tahun. Peraih magna cumlaude Pascasarjana Universitas Libre de Bruxelles, Belgia ini selalu menyumbangkan kontribusi konkret bagi masyarakat. Ketua BPD Hipmi Sumsel ini berhasil memelopori kredit tanpa agunan berbunga rendah kepada 8.000 debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bagi alumnus University of Leuven dan University De Bruxelles, Belgium ini, urusan pengembangan jiwa kewirausahaan memang tidak main-main. Oleh karena itu, programnya juga telah masuk ke kampus-kampus di Sumsel. Sedikitnya, sudah 100 unit usaha kecil dibantu permodalan dan bekal pendidikan. Ayah dari  putri kembar bernama Aletta dan Atalie ini, memang punya komitmen tinggi dalam pengembangan jiwa kewirausahaan. Di sela berbagai jabatannya di partai politik,  organisasi massa (ormas), serta jabatan di organisasi olahraga, Dodi tetap memberikan perhatian bagi pengusaha kecil yang butuh modal. Saat ini jabatannya ditambah lagi dengan posisi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat sebagai Ketua Komite Tetap Kerja Sama Ekonomi Regional. Kesibukannya pun masih bertambah sebagai pengurus beberapa cabang olahraga. Misalnya di bidang sepakbola, Dodi menjadi Dirut PT Sriwijaya Optimistis Mandiri (SOM) yang memiliki Sriwijaya Football Club (SFC). Sebelumnya, ia juga membina Klub Muba Hang Tuah yang sempat merajai Kobatama dan kini mulai menjajal Indonesia Basketball League (IBL). Namun kesibukannya sebagai Ketua Umum Provinsi Perbasi Sumsel, tetap tak mengurangi perhatian putra H Alex Noerdin yang lahir di Palembang pada 1 November 1970 ini, terhadap pengusaha lemah. 8. Ratu Munawaroh
1296373682310004602
1296373682310004602
Ratu Munawaroh Sebagai istri Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, Ratu juga menyandang jabatan Ketua Dekranasda, PKK Jambi. Di sinilah kiprahnya cukup menonjol. Ialah yang menjadi first lady di Jambi yang gencar mempromosikan dan mempopulerkan tengkuluk. Yakni, kain penutup kepala yang digunakan wanita Jambi di masa lalu. Kain yang awalnya dikenakan petani wanita itu kini melalui Ratu naik kasta. Ia menjadi aksesori yang cocok dipadupadankan dengan batik Jambi, misalnya. Selain tengkuluk, batik Jambi juga kerap ia promosikan. Satu di antara caranya menggelar pameran di sejumlah hotel Ibukota.  Bahkan, perancang kenamaan terpikat dengan batik Jambi yang khas berkat keuletan istri Zulkifli Nurdin itu. Ratu juga dikenal dermawan. Terlepas dari motifnya, pada musim Pemilihan Gubernur Jambi yang digelar Juni lalu, setahu saya saat itu ia tak segan menggelontorkan uang pribadinya. Namun sial bagi Ratu Munawaroh, yang juga istri Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, menjadi satu-satunya anggota DPR yang tak pernah menghadiri Rapat Paripurna Masa Sidang III DPR. Terlalu sering bolosnya Ratu Munawaroh, menurut Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN), karena dalam beberapa waktu belakangan ini suaminya sering sakit, maka absennya ratu Munawaroh itu karena mengurus suaminya yang sedang sakit. Anggota DPR-RI dari PAN itu akhirnya mengundurkan diri setelah sempat terkenal karena selalu bolos dalam sidang di Dewan Perwakilan Rakyat pada masa sidang III dari tanggal 5 April sampai 18 Juni 2010. 9. Aryodhia Febriansa SZP Dari Lampung, putri Gubernur Sjahroodin Pagar Alam, Aryodhia Febriansa SZP berangkat ke Senayan sebagai anggota DPD. Ayodhia menempati suara ketiga terbesar dari empat calon DPD yang lolos ke Senayan. 10. GKR Hemas Gusti Kanjeng Ratu Hemas (lahir di Jakarta, 31 Oktober 1952) adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia juga merupakan istri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sebelumnya, GKR Hemas juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat masa jabatan 1997-1999 dari Fraksi Utusan Golongan, dan pernah pula menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Kartini. 11. Awang Ferdian Hidayat Faroek Awang Ferdian Hidayat merupakan anak dari Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Awang Ferdian memimpin perolehan suara untuk calon anggota DPD dari Kaltim. Awang meraih sekitar 15 persen dari total 954.382 suara. 12. Karolin Margret Natasa dr Karolin Margret Natasa, puteri sulung Gubernur Kalbar, Cornelis terpilih sebagai anggota DPR RI dengan mendulang suara terbanyak ketiga setelah Edhi Baskoro Yudhoyono dan Puan Maharani. Dalam kepengurusan DPD PDI-P Kalbar periode 2010-2015, Karolin Margret Natasa menjabat wakil ketua, bidang politik dan pemenangan pemilu DPD PDI Perjuangan Kalbar. Karolin Margret Natasa sebelumnya seorang dokter pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah 13. Muhammad Aditya Mufti Ariffin Muhammad Aditya Mufti Ariffin (putra Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin) Lahir di Banjarbaru, 21 maret 1984, sarjana hukum dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin lulusan tahun 2007 dan sekarang sedang menjalani kuliah program pasca sarjana magister kenoktariatan di universitas yang sama. dan sekarang tercatat sebagai anggota DPR-RI termuda tahun pengabdian 2009-2014 di komisi III. 14. Asdy Narang Asdy Narang SH, M.COMM.LAW adalah keponakan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI-P dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah dengan perolehan suara tertinggi. Berikut Ikatan lain Keluarga di Parlemen (www.kaskus.us): 1. Achmad Dimyati N. (PPP)-Irna Narulita (PPP): suami-istri 2. Iqbal Alan Abdullah (Hanura)-Evita Nursanti (PDIP): suami-istri 3. Marzuki Alie (Demokrat)-Asmawati (DPD Sumsel): suami-istri 4. Nita Budhi Susanti (Demokrat)-Mudaffar Sjah (DPD Malut): suami-istri 5. Hikmat Tomet (Golkar)-Andika Hazrumy (DPD Banten): orang tua-anak 6. Taufik Kiemas (PDIP)-Puan Maharani (PDIP): orang tua-anak 7. Taufik Kiemas (DPIP)-Nazaruddin Kiemas (PDIP): kakak-adik 8. Abdul Rozaq Rais (PAN)-Ahmad Mumtaz Rais (PAN): paman-keponakan 9. Hartanto Edhie Wibowo (Demokrat)-Edhie Baskoro (Demokrat): paman-keponakan 10. M. Guruh Irianto Soekarno Putra (PDIP)-Puti Guntur Soekarno (PDIP): paman-keponakan 11. Taufik Kiemas (PDIP)-Puti Guntur Soekarno (PDIP): paman-keponakan 12. Sjarif Hasan (Demokrat)-Inggrid Kansil (Demokrat): suami-istri* 13. Suryadharma Ali (PPP)-Wardatul Asriah (PPP): suami-istri** 14. Agus Gumiwang (Golkar)-Ginandjar Kartasasmita (DPD Jawa Barat): orang tua-anak*** Catatan: * Sjarif Hasan mundur dari DPR untuk mengisi pos menteri koperasi dan UKM. ** Suryadharma Ali mundur dari DPR untuk mengisi pos menteri agama. *** Ginandjar Kartasasmita mundur dari DPD untuk menjadi anggota Wantimpres. Demikian catatan kecil sebuah dinasti politik yang menjadi tren baru di negeri ini, semoga mereka mampu memberikan kontribusi bagi bangsa ini dan tak harus selalu hinggap di ketiak sang beking. (mhd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun