Mohon tunggu...
Yazid Abdullah
Yazid Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penikmat nature

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bid'ah dan Sunnah

23 Februari 2025   09:30 Diperbarui: 23 Februari 2025   11:00 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belakangan ini muncul kelompok yang suka menyesatkan tradisi yang dianggap mereka tidak ada dalil yang membolehkannya seperti tahlilan, barzanji, yasinan, maulidan, ziarah kubur, qunut, adzan jum'at dua kali dan lainnya adalah sebuah perbuatan bid'ah dan bahkan syirik. mereka menebar dakwah atas nama pemurnian ajaran agama islam agar masyarakat meninggalkannya. karena tradisi yang turun menurun itu menurut faham mereka tidak pernah dilakukan oleh nabi saw, dan, mereka menafsirkan hadis bid'ah ini secara dangkal dan berfikir sempit

إِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَا بُ اللَّهِ، وَأَ حْسَنَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٌ، وَ شَرُّ الأُمُوْرِ مُحْدَ ثَا تُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٍ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَا لَةٌ وَكُلُّ ضَلَا لَةٍ فيِ النَّا رِ

Artinya "Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah kitab allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara baru, setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka." (H.R An-Nasa'i)

Hadis ini merupakan salah satu dari sekian banyak hadis yang berbicara tentang bid'ah. namun untuk memahami perkara ini tidak asal begitu saja kita pahami secara harfiah atau tekstual dari hadis tersebut, sehingga siapapun menjadi mudah untuk mengklaim saudaranya sesama muslim yang melakukan suatu perkara yang tidak pernah dilakukan di zaman Nabi saw kita anggap sebagai pelaku bid'ah yang sesat, dan jika ia sesat maka tempatnya di neraka. agar tidak berkesan tergesa-gesa ada baiknya kita memahami terlebih dahulu masalah ini melalui kajian-kajian dari para ulama salafush shalih yang sudah terlebih dahulu mengkajinya.

Definisi Bid'ah

untuk mengetahui pengertian bid'ah yang benar maka maka kita harus terlebih dahulu memahami arti bid'ah secara bahasa (etimologi) dan istilah (terminologi/syariat).

Bid'ah Menurut Bahasa (Etimologi)

yaitu hal baru yang disisipkan pada syariat setelah ia sempurna. ibnu As-Sikkit berpendapat bahwa bid'ah adalah segala hal yang baru. Adapun abu adnan berpendapat bahwa bid'ah adalah melakukan suatu perbuatan yang nyaris belum pernah dilakukan oleh siapapun, seperti perkataan anda: si fulan berbuat bid'ah dalam perkara ini, artinya ia telah mendahului untuk melakukan hal itu sebelum orang lain.

Bid'ah menurut istilah (Terminologi)

Ada dua cara yang ditempul para ulama untuk mendefinisikan bid'ah menurut syara'

Dalam kitab Risalah Ahlussunah wal Jama'ah karya hadrotu Syaikh Hasyim Asy'ari, istilah "bid'ah" ini disandingkan dengan istilah "sunnah", seperti dikutip Hadrotu Syaikh, menurut Syeikh Zaruq dalam kitab Uddatul Murid. kata bid'ah secara syara' adalah munculnya perkara baru dalam agama yang kemudian mirip dengan bagian ajaran agama itu, padahal bukan bagian darinya, baik formal maupun hakikatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun