Mohon tunggu...
Muhammad Yazid Ilham
Muhammad Yazid Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo

IPB

Selanjutnya

Tutup

Money

Atlet Muslim dan Potensi Industri Olahraga Halal

30 Maret 2022   19:15 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:21 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

  • Fenomena banyaknya atlet muslim yang sedang naik daun bukanlah kabar baru lagi. Mungkin sekarang nama-nama seperti Mohammed Salah, Sadio Mane, hingga Antoni Rudiger, yang semuanya notabene atlet olahraga sepakbola, yang lebih dikenal. Tapi kita seakan lupa kalau kita juga pernah punya Muhammad Ali yang legendaris, seorang ikon olahraga tinju. Keberadaan superstar ini patutnya disyukuri karena mampu menghadirkan dakwah lewat bidang yang mereka geluti, yaitu olahraga. "Dakwah" mereka ini, meskipun tidak langsung seperti lewat ceramah, nantinya juga membuka peluang industri halal yang dapat meningkatkan pereknomian umat islam. Kita ambil contoh Mohamed Salah yang sudah bermain sekitar lima musim di Liverpool.
  • Kedatangan mantan pemain AS Roma dan Chelsea ini ke Liverpool membawa berkah untuk citra muslim di tanah Inggris terlepas dari penampilan beliau di rumput hijau, yang mana telah dibuktikan oleh beberapa studi. Gelar juara dan prestasi individual yang diraih dengan tidak merokok, mabuk-mabukan, dan bertatto merupakan beberapa bukti riilnya. Begitupun rekan Mo Salah di Liverppool yang namanya sudah disebutkan juga di atas, siapa lagi kalau bukan Sadio Mane. Pribadi Mane yang sederhana, gemar menyumbangkan gaji dan pendapatannya untuk keluarga dan kerabat di daerah asalnya serta suka terjun langsung dalam kegiatan keagaaman setempat juga mencerminkan islam di mata dunia. Konsepnya adalah "citra muslim yang positif akan meningkatkan perekonomian masyarakat muslim juga". Bukan tidak mungkin citra positif yang dihadirkan mereka berdua membuat bertambahnya jumlah pemeluk agama islam di Inggris. Meningkatnya keberadaan umat muslim inilah yang menjadi peluang yang tidak boleh dilewatkan bagi pelaku ekonomi, terutama pegiat industri halal.
  • Industri olahraga dewasa ini telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan terutama melalui penyelenggaraan event-event olahraga yang bersifat nasional maupun internasional. Salah satu contoh terbaru adalah pelaksanaan Moto Grand Prix (Moto GP) Mandalika yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaran seri kali ini. Industi Olahraga (termasuk MotoGP) di negara-negara maju menjadi salah satu penyumbang penting perekonomian nasional, karena dengan berkembangnya industri olahraga dengan baik maka dapat membuka lapangan kerja baru dan menjamin kesejahteraan mereka yang terlibat di dalamnya. Industri olahraga juga memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang sangat besar pada industri lain seperti pariwisata, perhotelan, transportasi, kuliner, event organizer, peralatan olahraga, hingga pers nasional. Apalagi jika konsep halal ditambahkan ke dalamnya, baik dari olahraganya ataupun sektor terdampak.
  • Berdasarkan data yang dikumpulkan secara langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, gelaran MotoGP Mandalika 2022 bawa berkah dengan 300 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Lombok alami lonjakan omset mencapai total Rp 1,2 M. Ini merupakan sinyal kebangkitan ekonomi, karena dengan pendapatan sebesar itu para pemain di sektor riil dapat membuka lebih banyak lapangan kerja baru dan peluang usaha lain, sehingga lebih siap juga dalam menyongsong tatanan ekonomi baru. Sebuah Warung ayam taliwang saja berhasil raup untung 10 kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya. Kuliner khas Lombok ini (bersama dengan plecing kangkong) memang menjadi primadona industri kuliner di sana selama penyelenggaraan event MotoGP Mandalika.
  • Untuk pengembangan ke depannya pemerintah perlu menekankan kepada pelaku ekonomi industri terkait pentingnya digitalisasi usaha agar usaha yang bersangkutan dapat lebih berkembang. Pemerintah juga berkewajiban untuk menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Salah satu kebijakan yang coba diterapkan pemerintah adalah sistem e-ticketing. Tiket parkir di tempat wisata (termasuk penyelenggaraan event) bakal menggunakan sistem digital atau cashless dengan tujuan mencegah maraknya praktik getok harga yang mencoreng nama baik Pariwisata Indonesia. Sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif terbukti menjadi pendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
  • Sektor Pariwisata sendiri sebelumnya di atas sudah dijelaskan termasuk ke dalam sektor yang mendapat "berkah" dari penyelenggaraan event industri olahraga. Sistem e-ticketing yang akan diterapkan di setiap destinasi wisata akan menjadi wujud upaya membentuk ekosistem perekonomian baru yang adil dan berkelanjutan, mengedepankan digitalisasi yang mampu memperluas lapangan kerja, serta dapat mempercepat pemulihan perekonomian.Dapat disimpulkan, keberadaan atlet muslim dan peluang industri olahraga halal adalah dua hal yang saling berkaitan dan harus dimanfaatkan peluangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun