Mohon tunggu...
Yuni E. L. Simarmata
Yuni E. L. Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Mari mulai menulis. Mulai dari menulis hal yang kecil, jangan pernah takut untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi

27 April 2021   07:33 Diperbarui: 7 Mei 2021   10:53 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia ada 6 agama resmi yang diakui oleh negara, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Dan setiap agama memiliki hari besarnya masing-masing. Semboyan Indonesia adalah "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua. Jadi meskipun berbeda-beda agama, suku, ras, harus bisa menerima perbedaan itu. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah menghargainya dengan bertoleransi.

Sekarang ini, kita sedang memasuki bulan Ramadhan. Yaitu hari raya yang dianut oleh agama Islam. Bagi mereka, bulan Ramadhan ini adalah bulan yang suci, bulan yang penuh berkah dan penuh hikmat, bulan yang paling ditunggu-tunggu.

Dalam menjalankan bulan Ramadhan ini, teman-teman kita yang beragama Islam biasanya menuaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Tidak mudah pastinya dalam menjalankannya, karena teman-teman kita harus menahan rasa lapar dan haus di tengah-tengah aktivitas yang juga sedang dijalankan.

Di masa-masa bulan puasa ini sikap bertoleransi itu yang harus kita tunjukkan. Kita yang tidak menjalankan ibadah puasa harus bisa menghargai teman-teman kita yang sedang berpuasa. Salah satu contoh yang selalu kita lihat adalah warung makanan atau rumah makan pasti akan tutup jika sudah memasuki bulan puasa ini. Itulah salah satu bentuk toleransi yang bisa kita lakukan di lingkungan umum.

Lalu, jika dalam lingkungan kecil saat bertemu dengan teman-teman kita yang sedang menjalankan puasa, kita tidak boleh makan dan minum di depan mereka. Dengan ikut berpuasa pun kita sudah menunjukkan rasa saling menghargai itu. Jika kita ikut serta dalam menghargai dan menghormati teman-teman yang menjalani ibadah puasa maka kedamaian bulan ini terasa. Itu sudah menjadi suatu bentuk tindakan yang baik.

Meskipun kita diberi kebebasan untuk makan dan minum dimana saja, kita harus bisa meletakkannya di tempat yang tepat. Dengan bertoleransi mengajarkan kita untuk bisa ikut merasakan kedamaian di bulan Ramadhan ini. Kita juga bisa lebih menghormati agama lain, karena kita tinggal di negara yang beraneka ragam suku, ras, juga agama. Jadi, kita harus bisa saling menghargai, menghormati antarumat beragama.

Semangat dalam menjalankan ibadah puasanya selama satu bulan penuh teman-temanku.

Selamat menyambut bulan Ramadhan dan selamat menuaikan ibadah puasa kepada teman-teman kami yang menjalankannya. Mohon maaf lahir dan batin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun