Mohon tunggu...
Yayuk Sri Rahayu
Yayuk Sri Rahayu Mohon Tunggu... ASN

Hobbi olahraga, traveling dan suka mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Arafah: Momentum Langit Terbuka, Doa Terangkat.

5 Juni 2025   09:44 Diperbarui: 5 Juni 2025   09:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Wukuf di Arafah, Sumber : Pintrest

Hari ini, bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah, merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji, di mana jutaan jamaah berkumpul di Padang Arafah dalam ritual wuquf yang sarat makna spiritual. Hari Arafah tidak memiliki keutamaan karena merupakan hari yang dimuliakan Alloh. Umat Islam di berbagai belahan dunia pun dianjurkan untuk memanfaatkan hari ini sebagai momen memperbanyak ibadah dan memohon kepada Allah SWT.

Di antara keutamaan hari Arafah disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah yang kami sarikan berikut ini:

Pertama: Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat. Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), 'Umar bin Al Khottob radhiyallahu 'anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada 'Umar,

Kedua: Hari Arafah adalah hari 'ied (perayaan) kaum muslimin. Sebagaimana kata 'Umar bin Al Khottob dan Ibnu 'Abbas. Karena Ibnu 'Abbas berkata, "Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari 'ied: hari Jum'at dan hari Arafah." 'Umar juga berkata, "Keduanya (hari Jum'at dan hari Arafah) -alhamdulillah- hari raya bagi kami." Akan tetapi hari Arafah adalah hari 'ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.

Ketiga: Hari Arafah adalah asy syaf'u (penggenap) yang Allah bersumpah dengannya sedangkan hari Idul Adha (hari Nahr) disebut al watr (ganjil)

Keempat: Hari Arafah adalah hari yang paling utama. Demikian pendapat sebagian ulama. Ada pula yang berpendapat bahwa hari yang paling utama adalah hari Nahr (Idul Adha).

Kelima: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, "Hari 'Arafah lebih utama dari 10.000 hari."'Atho' berkata, "Barangsiapa berpuasa pada hari 'Arofah, maka ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000 hari."

Keenam: Hari Arafah menurut sekelompok ulama salaf disebut hari haji akbar. Yang berpendapat seperti ini adalah 'Umar dan ulama lainnya. Sedangkan ulama lain menyelisihi hal itu, mereka mengatakan bahwa hari haji akbar adalah hari Nahr (Idul Adha).

Ketujuh: Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim no. 1162).

Kedelapan: Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Dari 'Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun