Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Kesalahan Fatal Pemain Persija yang Melahirkan Dua Gol Persib

2 Maret 2022   22:01 Diperbarui: 21 Maret 2022   18:40 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Derby Indonesia (Foto: www.persib.co.id)

Jakarta - Dalam pertandingan sepak bola profesional, banyak faktor yang memengaruhi sebuah tim bisa memenangi pertandingan. Namun ada dua faktor yang sangat menentukan, yaitu menjalani pertarungan dengan semangat dan kerja keras, serta tidak melakukan kesalahan.

Faktor pertama adalah menjalani proses pertandingan dengan benar, mulai dari menerapkan strategi permainan dan bekerja keras. Tidak peduli siapa yang memasukkan bola ke gawang lawan, namun secara alamiah, tim yang seluruh pemainnya sungguh-sungguh menerapkan strategi dan bekerja keras, maka tim itu memiliki kemungkinan lebih besar untuk menang.

Menurut penyerang Persib, David da Silva, dua gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta, Selasa malam (1/3/2022), adalah buah kerja keras pelatih dan seluruh pemain. "Tim harus menjalani proses pertandingan dengan baik. Ini hasil kerja keras semua pemain. Saya percaya pada proses," katanya.

Faktor kedua yang menentukan adalah meminimalisasi kesalahan, apalagi dalam pertandingan derby yang memiliki rivalitas tinggi dan mempertaruhkan harga diri, seperti Persija Jakarta versus Persib Bandung. Ketika dua tim setara di liga sepak bola kasta tertinggi bertemu, dengan para pemain berteknik tinggi, maka satu kesalahan kecil akan menentukan hasil pertandingan.

Tentu saja, selain dua faktor di atas, ada banyak faktor lain yang dapat dikemukakan untuk menganalisis, mengapa Persija kalah dari Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-28 Liga Indonesia di Bali, Selasa malam (1/3/2022).

Tentu ada yang bertanya, mengapa Marco Motta tidak bermain? Mengapa bek kanan diisi pemain muda berusia 20 tahun asal Banjarnegara, Rio Fahmi? Fahmi diyakini belum menghayati arti derby dan sejarah rivalitas kedua tim. Sepertinya terlalu berat beban Fahmi ketika menjadi starter, bahkan harus bertarung melawan Frets Butuan dan Ardi Idrus yang selalu tampil ngotot dan keras.

Ada juga mungkin yang bertanya, mengapa Otavio Dutra dan Ryuji Utomo yang bertubuh tinggi dan berotot tidak diturunkan untuk menghadapi Bruno Catanhede dan David da Silva? Pelatih Sudirman justru memasang Maman Abdurrahman yang berumur 39 tahun dan menempatkan Rohit Chand yang biasa berposisi sebagai defensif midfielder ke posisi center back.

Sudirman juga menempatkan Tony Sucipto (36 tahun) sebagai bek kiri yang terlihat keteteran menjaga sayap kanan yang ditempati Bruno Catanhede yang berpostur tinggi dan bertenaga, bahkan ditambah tekanan Henhen Herdiana yang sering over lapping. Padahal sektor bek kiri biasanya ditempati Novri Setiawan yang selalu tampil ngotot dan tanpa kompromi.

Sebenarnya komposisi empat pemain bertahan Persija cukup solid dan tangguh, terbukti Rohit Chand mampu menggalang pertahanan dengan baik, dan selama 94 menit mampu menghalau gencarnya serangan Persib melalui skema permainan terbuka. Dua gol yang tercipta justru lahir dari bola mati, yaitu sepak pojok, dan semua tahu, sepak pojok sangat sulit diantisipasi, dan selalu melahirkan bola liar persis di depan kiper.

Namun persoalannya adalah, ketika Rohit Chand dan Tony Sucipto melepaskan posisi libero-midfielder Persija, dan gantinya adalah Ichsan Kurniawan dan Syahrian Abimanyu, maka bisa ditebak, keduanya sulit mengimbangi kerja sama padu Muhammad Rashid, Marc Klok dan Beckham Putra.

Sebagai play maker, tampak sekali Makan Konate kesulitan melahirkan peluang, karena berkali-kali ia harus turun membantu Ichsan dan Abimanyu menggalang sektor tengah. Novri Setiawan selalu dikunci Henhen Herdiana, sehingga Rico Simanjuntak dan Marco Simic jarang menerima umpan bagus, dan amat sulita untuk menembus barikade Nick Kuipers, Victor Igbnefo dan Ardi Idrus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun