Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah UMKM: Jatuh Bangun Reni dan Suami Jalankan Usahanya

24 Februari 2021   14:26 Diperbarui: 24 Februari 2021   14:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat pandemi, satu per satu stan usaha Reni dan suaminya tutup. Mereka kemudian memutar otak dan kembali bangkit meskipun di masa sulit.

DEPOK -- Tadinya Reni Herawati membantu suami yang berjalan roti balok di pinggir sebuah jalan di Kota Depok. Kini warga Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok ini, bisa duduk sambil mengawasi dagangannya di depan rumah. Kebab dagangannya bisa hadir berkat kerja sama antara Raffi Express dengan Global Wakaf -- ACT dalam program Wakaf Usaha Produktif.

"Sebelumnya dagang di luar, semenjak ada bantuan dari Global Wakaf -- ACT, alhamdulillah bisa berdagang di rumah. Jadi suami dagang di luar, saya dagang di rumah. Kalau ada orderan paling saya kerjakan malam hari," kata Reni menjelaskan kesehariannya pada Rabu (17/2/2021) lalu.

Perjalanan panjang dilalui Reni dan suaminya selama berdagang. Mereka tadinya merupakan karyawan sebuah di sebuah perusahaan yang pada tahun 2008 memutuskan untuk berhenti ketika perusahaan itu merger dengan perusahaan lainnya.

Awalnya mereka memiliki sebuah toko es teh yang sedang tren saat itu. Dari satu stan bisa bercabang ke 4 stan dan memiliki karyawan sendiri. Namun akhirnya tren tersebut turun juga sampai akhirnya satu per satu stan es teh mereka mesti tutup.

"Dari empat, sampai dua, sampai satu, sampai kita enggak ada karyawan sampai kita jaga sendiri. Kita letaknya di stasiun Depok Lama. Pas kemarin PSBB, bulan Maret tahun kemarin, itu penjualan sudah menurun. Pemasukan sudah enggak sesuai sama pengeluaran lagi, akhirnya pas PSBB itu kita mundur," cerita Reni.

Sempat tiga bulan Reni dan suami bertahan di rumah sambil memikirkan usaha apa yang akan mereka jalankan. Selepas Lebaran, tepatnya di bulan Juli 2020, mereka mulai lagi dari awal dengan berjualan bubur dan modal tersebutlah yang digunakan untuk memproduksi roti balok serta aneka makanan lainnya yang bisa dibuat Reni. "Kita modal seadanya dahulu. Untuk bikin gerobak saja seadanya. Jadi bikin sendiri buat dagang di sana (pinggir jalan)," kata Reni.

Sampai sekarang mereka masih berjalan, mencoba bangkit kembali setelah sempat dihadang pandemi. Sang suami masih berjualan di pinggir jalan, sementara sehari-harinya Reni juga menerima pesanan roti balok dan donat yang bisa mencapai 12 boks. "Lebih banyak yang offline, kalau yang online seminggu 3 kali paling. Perbandingannya ada 70% offline, 30% online ada mungkin," ujar Reni.

Jalan mereka makin dipermudah setelah menerima bantuan Wakaf Usaha Produktif dari Global Wakaf -- ACT dan Raffi Express. Paket modal usaha berupa stan, beberapa peralatan dan bahan baku usaha diterima Reni dan kini telah berdiri di rumahnya. Dia juga menjual sosis bakar untuk camilan. "Buka dari jam 10 baru yang kebabnya laku 5, minuman laku 3," ujar Reni di hari keduanya berjualan. Dia pun merasa terbantu dengan kehadiran program ini untuk mendorong kembali usahanya. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun