Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Arsiah Mengais Rezeki di Usia Sepuh

18 Februari 2021   16:31 Diperbarui: 18 Februari 2021   16:41 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi rumah Arsiah saat ini/dokpri

JAKARTA-- Arsinah yang sudah berusia lanjut masih kuat berjuang. Perempuan berumur 70 tahun ini setiap harinya menanak bacang sekitar pukul 10 malam, dan kembali bangun pukul 3 pagi untuk memasak nasi uduk, sayur, dan lontong untuk ia jual langsung atau dititipkan ke penjual keliling.

Delapan tahun sudah ia menjalani usaha ini untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Suami yang telah tiada sekitar 7 tahun silam membuat warga Kampung Blukbuk, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi ini terbiasa untuk berusaha sendirian.

Dampak pandemi belakangan sangat besar memengaruhi hasil jualannya. Sebab pembeli  yang kebanyakan merupakan pemancing mulai enggan datang karena situasi ekonomi yang belum pasti. Desa Pantai Bahagia sendiri merupakan daerah yang mata pencahariannya 75% adalah nelayan karena wilayahnya dikelilingi oleh lautan dan perairan Sungai Citarum. Otomatis keuangan Arsinah tidak stabil, ditambah saat ini ia hanya bekerja seorang diri.

Pendapatan harian Arsinah berkisar Rp100 ribu hingga Rp110 ribu yang kemudian dipotong modal. Selama menjalankan usahanya, Arsinah tidak pernah meminjam pada bank keliling atau semacamnya. "Dari duit celengan ditambah uang yang kadang dikasih anak-anak, dikumpulin buat dijadiin modal usaha. Bagen (biarkan) dah dikit geh, yang penting mah halal. Kebeli beras seliter," ucapnya pada Ahad (14/2/2021) lalu. Kadang Arsinah juga membantu biaya sekolah cucunya disaat anaknya sendiri sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WMUMI) hadir untuk memberikan solusi kepada permasalahan Arsiah. Melalui wakaf terbaik para dermawan, ia kini memilki modal lagi untuk mengembangkan usahanya yang kini sulit berjalan.

"Program Wakaf Usaha Mikro Indonesia ini sangat membantu usahanya dan Ibu Arsinah berencana buka dagang nasi uduk pada malam hari terutama hari libur karena para pemancing cukup ramai di malam hari," kata Wahyu Nur Alim dari Tim Global Wakaf -- ACT.

Wahyu pun berharap, para dermawan dapat berpartisipasi dalam program ini sehingga para pelaku usaha kecil seperti yang ada Arsiah bisa menjalankan usahanya dengan lebih lancar dan tentunya lebih berkah. "Kami sekaligus mengajak juga kepada para dermawan untuk membantu para pelaku usaha yang saat ini sedang kesulitan karena kendala permodalan. Melalui bantuan para dermawan sekalian di program WMUMI, mudah-mudahan kita bisa membantu meringankan beban mereka," harap Wahyu. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun