Mohon tunggu...
Yavis Nuruzzaman
Yavis Nuruzzaman Mohon Tunggu... Writer

Exploring the intricate tapestry of our world, one article at a time. Driven by curiosity and a desire to foster informed discussions. Join me in dissecting current affairs, sharing insights, and uncovering new perspectives.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mudik Lebaran Bersama Kereta Argo Bromo Anggrek, Perjalanan Malam yang Penuh Kenangan Menuju Semarang

14 Mei 2025   14:12 Diperbarui: 14 Mei 2025   21:16 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Argo Bromo Anggrek menemani Mudik di tahun 2025 (Dok KAI)

Petugas KAI langsung menyambut dan menawarkan bantuan menaikkan barang ke rak bagasi. Tak lama kemudian, kereta bergerak perlahan meninggalkan Jakarta, menembus malam penuh kenangan.

Dalam gelap, lampu-lampu kota yang mulai padam terlihat berpendar dari balik jendela. Anak-anak mulai terlelap setelah kami membacakan buku cerita dan menyelimuti mereka. Istri saya memejamkan mata dengan tangan memegang perutnya, sementara saya menikmati secangkir teh panas dari layanan makanan yang dipesan via pramugari.

Mudik bersama keluarga tercinta (Dokumentasi Pribadi)
Mudik bersama keluarga tercinta (Dokumentasi Pribadi)

Suasana Perjalanan Malam ke Semarang

Di sepanjang jalur pantura yang dilintasi kereta Argo Bromo Anggrek, suasana malam terasa syahdu. Sesekali kami melintasi stasiun kecil yang tampak sepi, hanya disambut oleh deretan lampu kuning temaram. Di dalam kereta, hampir semua penumpang terlelap. Ada yang bersandar dengan hoodie menutupi mata, ada juga pasangan muda yang saling berbagi headset sambil menonton film.

Di tengah perjalanan, petugas KAI berkeliling memastikan semua penumpang merasa nyaman. Mereka menawarkan selimut tambahan dan memeriksa toilet agar tetap bersih. Saya sempat ke toilet bersama anak pertama saya, dan kondisi kamar kecil tetap bersih meskipun telah dipakai bergantian.

Ketika kereta berhenti di stasiun Cirebon, saya melongok ke luar jendela, menikmati suasana malam Lebaran yang sepi tapi hangat. Ada keheningan yang menenangkan, seolah malam itu menjadi ruang kontemplasi sebelum bertemu orang tua di kampung.

Sekitar pukul 01.30 pagi, kereta tiba di Stasiun Semarang Tawang. Suasana sepertiga malam menyambut kami dengan angin lembut yang menusuk kulit. Kami turun perlahan, sambil menuntun dua anak yang masih mengantuk. Para petugas KAI kembali membantu menurunkan koper dan menunjukkan jalan keluar. Orang tua saya sudah menunggu di depan stasiun dengan wajah haru. Momen pelukan di bawah langit Semarang itu tak akan pernah saya lupakan.

Stasiun Semarang Tawang di malam hari penuh dengan pencahayaan (pariwisata.semarangkota.go.id)
Stasiun Semarang Tawang di malam hari penuh dengan pencahayaan (pariwisata.semarangkota.go.id)

Refleksi Mudik Lebaran 2025 dengan Kereta Api

Mudik menggunakan kereta api Argo Bromo Anggrek malam hari di Hari H Lebaran 2025 menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Keamanan, kenyamanan, dan pelayanan dari PT KAI membuat kami sekeluarga merasa tenang. Mulai dari proses pemesanan tiket, pelayanan di stasiun, hingga fasilitas selama perjalanan, semuanya tertata rapi dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun