Mohon tunggu...
Yassir Barlianta Siregar
Yassir Barlianta Siregar Mohon Tunggu... Freelancer - beyond words

Saat Ini Sedang Bertugas Sebagai Manusia di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Padepokan Pengganda Ilusi

22 Juni 2020   18:39 Diperbarui: 22 Juni 2020   18:36 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Masyarakat Indonesia pernah dihebohkan oleh 2 makhluk dari antah berantah dengan berbagai keunikan mereka.

Aa gatot brajamusti dan dimas kanjeng, dengan nama itulah 2 tokoh itu terkenal. Sebenarnya secara kasus berbeda, tapi latar belakang mereka berdua sama, memakai embel-embel 'guru spiritual'.

Oke mari kita mulai dari si aa gatot, menurut gue makhluk yang katanya adalah jelmaan malaikat ini emang udah halu tingkat 'lagi sayang-sayangnya ditinggal pergi'~

Bayangin aja coba, dia bisa bilang kalo asap narkoba jenis sabu-sabu itu adalah makanan jin dan butiran sabu adalah getah pohon yang berasal dari alam akhirat setelah melalui proses fermentasi. (Yakali dah a..)

Sebenarnya sih penggunaan zat adiktif dalam prosesi meditasi bisa kita temukan dalam beberapa aliran kepercayaan lain, misalnya kelompok Aghori dan penganut Rastafari yang menjadikan marijuana sebagai bagian dari ritual ibadahnya.

Tapi yang bisa bikin dahi kita mengernyit ini adalah sabu atau diluar negeri lebih dikenal dengan istilah meth. Gue jadi berpikir rasa ibadah di padepokan doi perlu adrenalin yang tinggi, atau jangan-jangan dia pake bantuan Skrillex untuk menyampaikan wahyu?

Konon katanya padepokan ini juga melakukan berbagai praktik asusila, mulai dari berhubungan badan secara berpasangan maupun berjamaah.

Ini sih mimpi segenap pemuda-pemudi pary goers, hepi-hepi terus bisa masuk surga tanpa antri.

Nah, kita lanjut ngomongin makhluk yang kedua nih, beliau adalah dimas kanjeng. Pertama kali gue liat youtubers yang satu ini, eh salah..guru spiritual yang satu ini emang cool banget menurut gue, alias thug life abis~

Gayanya yang kalem dan tatapan dingin dengan berbagai atribut mentereng bertebaran di sekujur tubuhnya. Kesan yang dia tampilkan memang terlihat cocok dengan perannya sebagai mahluk halu pengganda uang.

Gak tanggung-tanggung kalo kalian tonton aksinya melalui video di youtube, anak kosan mana yang gak ngiler nontonin lembaran uang warna merah dihambur-hamburin.

Tapi nih, dari dua gambaran fenomena yang kita bahas barusan.

Bagian menarik bagi gue adalah peran para pengikutnya, seakan-akan masyarakat kita udah begitu putus asa sama masa depan, sampai harus percaya dengan cara-cara yang menurut gue di luar nalar sih.

Gue jadi teringat dengan salah satu yang bernama MVO (Materialistic Value Orientation). Jadi kira-kira ini merupakan sikap dimana seseorang menghargai nilai dari harta benda secara berlebihan.

Mungkin ini juga yang menjangkit sebagian dari generasi millenial saat ini, memang sih banyak hal sangat memerlukan uang, sehingga menuntut kita untuk realistis dengan keadaan.

Tapi gini deh, tanpa sadar semakin kita materialis itu akan memacu kita menjadi narsistik.
Karena lu merasa sebagai individu sudah mencapai sesuatu yang 'ideal' dimata masyarakat.

Tanpa sadar kita lupa sama aspek sosial lainnya, seperti gotong royong. Atau sederhananya saling menghargai sesama manusia, tanpa harus memandang strata sosial dulu.

Jadi menurut gue menjadi manusia itu semakin hari semakin sulit, karena lu harus terus menerus dipaksa mengikuti nilai 'ideal' kemapanan yang dibangun sama masyarakat.

Nah, mungkin kondisi kaya gitu yang mendorong para pengikut "guru spiritual" itu pada betah dengan berbagai ilusi yang menjadi materi khotbah mereka.

Ada sebuah pertanyaan menarik, Kenapa sih lu harus gaul dan membagikan gambar/video berbagai kemewahan yang lu punya di media sosial?
Tanpa sadar kita jadi merasa perlu untuk melakukan itu semua, demi sebuah pengakuan dan "batas wajar" yang pergaulan kita buat.

Nah kalau kita semakin menggandakan nilai individualis dan materialis ini, ya jangan heran makin banyak hamba ilusi dan guru spitual halu semacam lia eden, ahmad musadeq, aa gatot dan si dimas kanjeng ini.

Mungkin kita bisa mencoba untuk mulai bergaul dan membuka sekat strata di lingkungan pergaulan kita yang paling dekat.
CMIIW...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun